Tidak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk Yuk Moms!

Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk (Foto/Pediasure.co.id)
Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk (Foto/Pediasure.co.id)
0 Komentar

Penyebab

Yang menjadi penyebab stunting dan gizi buruk berbeda. Gizi buruk Terjadi karena kekurangan asupan gizi dalam waktu singkat.

Sedag stunting biasanya disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka panjang, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan anak.

Dampak

Gizi buruk dan stunting menimbulkan dampak yang berbeda.  Gizi buruk mengakibatkan infeksi karena menurunnya sistem kekebalan tubuh dan memiliki dampak pada kecerdasan.

Baca Juga:Tidak Perlu Lash Lift! Tips Bulu Mata Lentik Tampak NaturalTips Bulu Mata Lentik Anti Badai, Tahan Sepanjang Hari!

Secara kronis, dapat menyebabkan pertumbuhan terhenti secara prematur, wasting, dan stunting.

Sedang stunting menyebabkan gangguan metabolisme, penurunan kekebalan tubuh, dan ukuran fisik yang tidak optimal.

Gejala

Stunting dan gizi buruk menimbulkan gejala yang berbeda.

Gejala pada anak yang mengalami stunting antara lain:

  • Anak memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak sebaya.
  • Proporsi tubuh relatif normal, tetapi anak tampak lebih kecil atau lebih muda dari usianya.
  • Berat badan anak rendah untuk usianya.
  • Pertumbuhan tulang tertunda.

Anak yang mengalami gizi buruk timbul gejala di antaranya:

  • Rendahnya Berat Badan: Anak memiliki berat badan yang jauh di bawah standar normal untuk usia mereka.
  • Pertumbuhan Fisik Terhambat: Pertumbuhan anak terjadi lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
  • Kulit dan Rambut Tidak Sehat: Kulit bisa mengalami kekeringan dan bersisik, sementara rambut cenderung menjadi tipis, rapuh, dan mudah rontok.
  • Pembesaran Perut: Dalam kasus gizi buruk yang parah, anak bisa mengalami pembesaran perut.
  • Kekurangan Energi dan Kehilangan Semangat: Anak sering terlihat lemah dan kekurangan energi untuk bermain atau beraktivitas.
  • Sistem Kekebalan Tubuh yang Rentan: Anak lebih mudah terkena infeksi dan penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Kesulitan Konsentrasi dan Pembelajaran: Kekurangan nutrisi dapat mempengaruhi fungsi otak, menyebabkan anak kesulitan belajar dan berkonsentrasi.
  • Iritabilitas dan Perubahan Mood: Anak mungkin menunjukkan tanda-tanda murung atau mudah marah.
  • Keterlambatan Perkembangan Mental dan Motorik: Anak mungkin mengalami keterlambatan dalam mencapai tahapan perkembangan seperti berjalan atau berbicara.
  • Pembengkakan pada Bagian Tubuh: Dalam beberapa kasus, kekurangan nutrisi tertentu dapat menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh seperti kaki dan tangan.
0 Komentar