UMKM Menurun, SDC Terus Bangkitkan Usaha

UMKM Menurun, SDC Terus Bangkitkan Usaha
WIRAUSAHA : Koordinator SDC UMKM Kota Bekasi, Aji Ali Sabana mengatakan, melihat dampak ekonomi pandemi ini bukan berarti kehidupan terhenti tapi justru UMKM harus terus bangkit untuk produktif.
0 Komentar

Anjlok Mencapai 90 Persen

KOTA BEKASI – Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) luluh lantah akibat pandemi Covid-19 yang terus meningkat akhir-akhir ini. Diperkirakan omset UMKM mengalami anjlok mencapai 90 persen dari kondisi normal. Berdasarkan sumber Badan Pusat Statistik (BPS), dampaknya Covid-19 pada perputaran roda ekonomi yang saat ini pertumbuhan ekonomi kwartal ke dua secara Nasional minus 5,32 persen. Maka dari itu, Skill Development Center (SDC) UMKM Kota Bekasi terus bergerak melakukan kegiatan-kegiatan pembinaan rutin bulanan dalam bentuk seminar dan pameran produk. Koordinator SDC UMKM Kota Bekasi, Aji Ali Sabana mengatakan, melihat dampak ekonomi pandemi ini bukan berarti kehidupan terhenti tapi justru UMKM harus terus bangkit untuk produktif. Satu diantaranya kegiatan yang diselenggarakan pada minggu lalu (24/9) di Room Meeting Resto Margajaya Kota Bekasi dengan mengangkat tema pengembangan wirausaha baru dalam meningkatkan produktivitras. “Bulan depan Oktober kita juga akan lakukan pameran UMKM, setiap bulan sekali kita lakukan baik secara offline maupun online zoom meeting. Kegiatan ini bertujuan memperkuat jejaring UMKM dan membangun kemitraan dengan berbagai pihak terkait baik swasta maupun pemerintah,” terang Aji, selasa (29/9/2020). Ia pun bangga dengan antusias UMKM Kota Bekasi yang di mana peserta yang ingin mengikuti kegiatan begitu besar. Akan tetapi karena demi menjaga protokol kesehatan (prokes) dan sosial distancing ia membatasi jumlah pesertanya, sekitar 48 UMKM yang hadir dan sisanya online zoom. Tak kalah menarik, narasumber yang dihadirkan dari Forderum dan tim yang mensuport kegiatan yakni Pegadaian dan Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi. Lebih lanjut Aji menjelaskan, secara umum usaha UMKM masih merayap untuk saat ini, mengingat dampak nya hampir semua sektor usaha termasuk pemerintah melakukan rasionalisasi, merumahkan pegawai dan memangkas belanja rutin. Menurutnya, peran pemerintah masih harus ditingkatkan terkait kebijakan relaksasi kredit UMKM yang tajam keatas tumpul kebawah. Artinya, kondisi di lapangan tidak singkron dengan faktanya terlebih banyak kendaraan usaha UMKM maupun pelaku usaha ojek mandiri yang ditarik. Sementara lembaga keuangan perbankkan terus menagih kewajiban kredit bahkan mungkin melelang aset. “Ini tdk bisa dibiarkan. Ada pula terkait kebijakan insentif pajak, kelonggaran biaya beban listrik UMKM dalam jangka panjang sampai usaha pulih. Lihat sekarang usaha secara umum lagi menghadapi sakratul maut antara bertahan atau gulung tikar,” pungkasnya. (yud/rie)

0 Komentar