Waspadai Tebing 100

Waspadai Tebing 100
RAWAN LONGSOR: Tebing di Desa Pasirmunjul Kecamatan Sukatani yang sempat longsor pada Februari 2020 silam.
0 Komentar

Bencana Longsor Ancam Purwakarata

PURWAKARTA-Pemerintah Desa Pasirmunjul Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta mewaspadai tebing setinggi 100 meter di Kampung Sukamulya longsor.  Kekhawatiran pemerintah desa setempat bukan tanpa alasan mengingat beberapa hari terakhir wilayah Kabupaten Purwakarta diguyur hujan dengan intensitas tinggi.   “Kami khawatir longsor terjadi lagi,” ungkap Sekertaris Desa Pasirmunjul Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Dadan Supriatna  Selasa (18/8/2020).   Ia menyebut hampir setiap musim hujan tanah di tebing tersebut ambrol mengancam akses jalan penghubung antar kampung, pemukiman warga baik di atas maupun di bawah tebing. Terakhir longsor terjadi awal Februari 2020.   “Di bawah ada 8 rumah sementara di atas tebing lebih dari 100 rumah masuk tiga RT,” kata Dadan.   Dadan menyebut jika wilayahnya merupakan daerah rawan pergerakan tanah. Dalam peta wilayah desa masuk pada zona merah.     “Sekarang longsor belum terjadi. Penduduk yang berada di bawah tebing kita sudah minta untuk waspada, terutama ketika turun hujan,” kata dia. Sebelumnya dalam sebuah kesempatan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono mengatakan Purwakarta memiliki tingkat kerawanan pada bencana alam. Bencana longsor menjadi yang paling rawan terjadi di Purwakarta. “Kita paling rawan memang bencana tanah longsor yang meningkat pada musim hujan,” kata dia . Wibi, sapaannya, menyebutkan pergerakan tanah ini umumnya tinggi potensi di wilayah dengan kontur dataran tinggi seperti Kecamatan Bojong. Sejak awal tahun 2020 tercatat sudah ada 12 kali bencana longsor yang terjadi di Purwakarta. Longsor juga sempat terejadi di dua titik di Kampung Neglasri Kecamatan Jatiluhur dan di Kecamatan Sukatani. Menurutnya Longsor kebanyakan terjadi pada tebing atau tembok penahan tanah (TPT). Ia menyebutkan dalam mengantisipasi bencana ini, Pemkab Purwakarta menganggarkan Rp 500 juta untuk anggaran kebencanaan. Namun anggaran tersebut dikelola oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkab Purwakarta.  “Kesiapan kita terus maksimal. Kita tidak bisa bekerja sendiri tanpa melibatkan OPD lain sebagai penunjang misalnya Bina Marga untuk alat berat dan sebagianya,” ujarnya. (san/red)

0 Komentar