Atalia Ridwan Kamil juga kagum dengan program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) yang mampu melahirkan starup baru potensial seperti Azka dari SMKN 9 Bandung.
“Dia berhasil mencapai omzet Rp 1 miliar dari jualan sari lemon. Ini sangat luar biasa,” pujinya.
Direktur BUMD, BLUD, BMD Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Budi Santosa mengapresiasi terobosan Pemprov Jabar yang dipimpin Gubernur Ridwan Kamil yang teleh menetapkan 35 BLUD SMK. Ia mengagumi konsep BLUD SMK karena sekolah berhak untuk mengelola keuangannya sendiri.
Baca Juga:Gagasan Ridwan Kamil untuk Berdayakan Pesantren, Ponpes Al-Ittifaq Jadi Percontohan Nasional Digitalisasi PertanianRidwan Kamil Mau Poles Sirkuit Sentul Sekelas Mandalika
Budi Santosa mengatakan, Provinsi Jawa Barat menjadi percontohan bagi provinsi lainnya dalam hal kesigapan dan banyaknya SMK yang sudah jadi BLUD. “Provinsi Jawa Barat dapat menjadi contoh bagi provinsi yang lain,” kata Budi di lokasi launching.
Budi mengatakan, dengan menjadi SMK menjadi BLUD, sekolah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan potensi untuk kemajuan sekoal sesuai dengan kebutuhan di daerah masing-masing. Hal ini juga, kata dia, merupakan perwujudan desentralisasi penuh sebuah pengelolaan lembaga pendidikan.
“Saya mengparesiasi sekaligus mengingatkan kepada para pemimpin BLUD SMK untuk hati-hati dalam pengelolaan keuangan sekolah untuk terhindar dari permasalahan hukum di kemudian hari,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Dirjen Vokasi Pendidikan Kemendikbud Wikan Sakarinto mengapresiasi Pemprov Jabar yang telah antusias dalam penerapan BLUD SMK.
Wikan mengatakan, setiap provinsi di Indonesia memiliki keinginan yang kuat untuk menjadikan SMK menjadi BLUD. Ia mencatat, sampai Maret 2022 saja, SMK yang sudah menjadi BLUD jumlahnya 112 sekolah. Ia memprediksi, hingga akhir tahun 2022, jumlahnya bisa mencapai 300 hingga 400 sekolah.
“Ini terlihat dari willingness (kesediaan) dan eagerness (keinginan) dari setiap provinsi. Seperti Jatim, Sumsel dan Sulsel. Dan Jabar yang paling banyak mengajukan banyak SMK menjadi BLUD,” katanya.
Hal ini dikarenakan adanya kombinasi antara SMK yang mempunyai sistem untuk di-upgrade menjadi BLUD. Di sisi lain pemerintah setempat juga mengembangkan ekosistem yang mudah dan kondusif. (and/red)