Setelah mengetahui pengertiannya, yuk kenali tanda impulsive buying berikut ini!
Menurut Career Contessa dan Health, terdapat beberapa indikasi perilaku impulsive buying yang perlu diperhatikan.
Berbelanja untuk mengalihkan rasa bosan
Bosan juga bisa menjadi salah satu pemicu impulsive buying. Ketika merasa bosan, seseorang mungkin akan mencari cara untuk mengisi waktunya, salah satunya dengan berbelanja. Namun, hal ini justru dapat membuat seseorang ketagihan berbelanja. Untuk menghindarinya, cobalah untuk melakukan hal lain ketika merasa bosan, seperti membaca, menonton film, atau berolahraga.
Pembelian untuk mengatasi perasaan sedih
Saat sedang mengalami kesedihan atau stres, membeli barang baru kadang-kadang dianggap sebagai cara untuk meredakan perasaan tersebut. Namun, jika berbelanja menjadi solusi utama untuk mengatasi perasaan negatif, perlu diperhatikan karena hal ini dapat menjadi pertanda terjerumus ke dalam perilaku impulsive buying. Oleh karena itu, disarankan untuk mencari alternatif lain dalam mengatasi perasaan sedih atau stres, seperti berjalan santai, membersihkan lingkungan sekitar, atau berbicara dengan teman.
Baca Juga:Hati-hati, Yuk Kenali Apa Itu Impulsive Buying Beserta Tandanya!Mengenal Mindset FIRE (Financial Independence, Retire Early) untuk Menuju Financial Freedom
Kesulitan mengelola keuangan
Perilaku pembelian impulsif dapat menyebabkan seseorang kesulitan mengelola keuangannya. Hal ini karena seseorang akan mengeluarkan uang untuk barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Akibatnya, seseorang akan memiliki lebih sedikit uang untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
Belanja untuk bersaing dengan orang lain
Orang yang memiliki perilaku impulsive buying terkadang berbelanja untuk mengungguli orang lain. Hal ini biasanya didorong oleh rasa iri atau ingin terlihat lebih baik dari orang lain. Misalnya, seseorang membeli mobil baru karena melihat tetangganya membeli mobil yang lebih bagus. Padahal, mobilnya yang lama masih bisa berfungsi dengan baik.