Bencana Banjir di Karawang: Warga Harap Solusi Jangka Panjang untuk Cegah Musibah Berulang

Warga Harap Solusi Jangka Panjang untuk Cegah Musibah Berulang
Warga Harap Solusi Jangka Panjang untuk Cegah Musibah Berulang. --kbeonline--
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id – Masyarakat di empat desa di Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tidak dapat beraktivitas akibat terisolasi oleh banjir dan jembatan ambles. Insiden pertama terjadi pada Senin (3/3) sore, ketika Jembatan Cicangor-Krajan ambles, menghambat akses menuju Loji. Kondisi semakin memburuk pada Selasa (4/3) sekitar pukul 03.00 WIB, saat Sungai Cibeet meluap akibat hujan deras dan banjir kiriman dari Bogor.

Akibat peristiwa ini, empat desa di Pangkalan, yaitu Desa Tamanmekar, Tamansari, Ciptasari, dan Mulangsari, terdampak banjir dan terisolasi. Warga setempat tidak bisa beraktivitas seperti biasa, termasuk Kanem (46), warga Dusun Bunder di Desa Tamansari. Rumahnya terendam banjir hingga setinggi dada orang dewasa.

“Air naik cepat, pas sahur sudah digembor-gemborkan bakal banjir. Saya tidak sempat menyelamatkan barang berharga,” ungkapnya, Selasa (4/3).

Baca Juga:Nekat Terobos Banjir, Mobil Hanyut di Setu, Pengemudi SelamatCamat Serang Baru Bantu Evakuasi Korban Banjir di Perumahan The Arthera Hill 2

Kanem mengaku telah mengalami banjir sejak 2012, namun kondisi kali ini merupakan yang terparah. Ia bersama keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah saudara.

“Jarang banjir, tapi kalau banjir selalu besar. Harapannya jangan ada banjir lagi, perabotan rumah habis semua,” keluhnya.

Kesulitan juga dialami warga lain, termasuk Tarsih (62), yang hendak berobat ke Puskesmas Pangkalan bersama suaminya. Mereka berasal dari Dusun 3 Kampung Taneh Beureum, namun tidak bisa melintas di Jalan Raya Pangkalan Loji.

“Saya dari Kampung Kutamaneuh mau ke puskesmas, tapi tidak bisa lewat. Terpaksa balik lagi,” ujarnya.

Banjir tidak hanya berdampak pada warga lokal, tetapi juga pengendara dari luar Karawang. Amliah (57), warga Pakuwon, Subang, terpaksa putar balik karena akses jalan tidak bisa dilalui.

“Saya sering ke Loji sebulan sekali. Tapi karena banjir, saya harus kembali ke Subang,” katanya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, banyak kendaraan roda empat, termasuk truk, terpaksa berhenti di sepanjang jalan sebelum lokasi banjir. Air yang mencapai hampir dua meter di Jalan Raya Pangkalan membuat kendaraan besar pun tidak dapat melintas, menyebabkan antrean panjang hingga kondisi lalu lintas terhenti.(aufa zahra)

0 Komentar