KBEonline.id – Bayi yang baru lahir memiliki sekitar 300 tulang, jumlah yang akan terus tumbuh dan berubah bentuk seiring waktu. Sementara itu, orang dewasa hanya memiliki sekitar 206 tulang, yang menyumbang sekitar 15 persen dari total berat badan mereka.
Ini berarti ada sekitar 100 perbedaan dalam jumlah tulang antara bayi dan orang dewasa. Jumlah tulang pada bayi lebih banyak karena tulang mereka belum sepenuhnya terbentuk dengan sempurna.
Proses pembentukan tulang, yang dikenal sebagai osifikasi, biasanya dimulai sekitar minggu kedelapan kehamilan. Pada tahap ini, tulang-tulang bayi masih bersifat lembut dan fleksibel, memungkinkan mereka untuk bergerak bebas dan meringkuk di dalam kandungan.
Baca Juga:Sangat Unik! Bukan di Kepala, Telinga Belalang Terletak di Bagian PerutCuka Apel Ternyata Memiliki Banyak Manfaat Loh! Terutama Untuk Kesehatan
Seiring berjalannya waktu, sebagian tulang rawan akan menyatu untuk membentuk struktur tulang yang sebenarnya. Proses ini umumnya berlangsung selama masa kanak-kanak, dimulai ketika pembuluh kecil (kapiler) mulai mengalirkan darah kaya nutrisi ke osteoblas, sel-sel yang bertanggung jawab untuk pembentukan tulang.
Saat memasuki awal masa dewasa, proses penyatuan dan pertumbuhan tulang akan berhenti. Pada fase ini, tulang anak akan sangat kuat dan mampu menopang berat tubuh dengan baik.
Namun, seiring bertambahnya usia dan pengaruh gaya hidup, kekuatan tulang dapat mengalami penurunan. Jika penurunan ini tidak diimbangi dengan asupan kalsium dan mineral yang cukup, kepadatan tulang dapat terus berkurang. Kondisi ini dikenal sebagai osteoporosis.
Jika osteoporosis sudah terjadi, risiko patah tulang akan meningkat. Dalam beberapa kasus, patah tulang akibat osteoporosis bisa terjadi hanya karena bersin, batuk, atau jatuh dengan perlahan.
Dengan mengetahui fakta-fakta ini, semoga kamu tidak lagi terkejut mendengar bahwa jumlah tulang pada bayi lebih banyak dibandingkan dengan orang dewasa!
(Vionisya Citra)