BEKASI, KBEonline.id – Seorang pria paruh baya yang mengaku sebagai “putra daerah” diduga melakukan pemalakan terhadap seorang kuli bangunan di Perumahan Griya Srimahi Indah (GSI), Desa Srimahi, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Aksi intimidatif tersebut terekam dalam video berdurasi 6 menit 50 detik yang kini beredar luas di media sosial.
Dalam video, pelaku yang mengenakan kaos bertuliskan “security” terlihat mendatangi korban yang sedang merenovasi salah satu rumah subsidi. Pria berambut putih itu tampak mengintimidasi dan menuntut uang dan melarang korban bekerja di lokasi tersebut karena dianggap bukan warga setempat.
Alhasil, senang tidak senang, korban pun terpaksa harus memenuhi permintaan pria tersebut. Namun demikian, pria paruh baya tersebut justru malah emosi setelah menerima uang pemberian korban.
Baca Juga:Soleman Terima Suap, Dihukum 2 Tahun, Resvi 1,5 TahunTempat Nonton Drachin To Love or to Defy episode 1-24 sub Indo beserta Sinopsis dan Jadwalnya
“Kalau enggak ikhlas, enggak usah, cuma jangan ikut campur kerjaan di sini. Ini untuk putra daerah,” kata pria tersebut kepada korban di dalam rekaman video dikutip Karawang Bekasi Ekspres, Kamis (17/4).
Selanjutnya, pria tersebut mengingatkan korban bahwa terdapat peraturan “putra daerah” yang mengatur pekerjaan di kawasan perumahan hanya boleh dilakukan oleh warga setempat. Bahkan, pria tersebut mengatakan bahwa tidak ada aturan yang melarang hal itu.
“Eh sekarang peraturan putra daerah, otonomi daerah. Pekerjaan enggak ada undang-undang. Orang sini butuh makan lah,” kata pria tersebut seraya emosi.
“Ya saya juga butuh makan,” jawab kuli bangunan.
Cekcok keduanya pun berlanjut. Bahkan, pria tersebut meminta korban agar angkat kaki mencari pekerjaan di tempat lain.
“Ya elu kerja di tempat lain,” imbuh dia.
Sementara itu, Kapolsek Tambun Selatan Kompol Wuryanti menuturkan bahwa pihaknya telah menangkap pria yang mengaku sebagai “putra daerah” itu di rumahnya di Desa Srimahi pada Rabu sekitar pukul 10.00 WIB.
Dari interogasi petugas diketahui bahwa pelaku bernama Boin yang sehari-sehari bekerja sebagai sekuriti Perumahan GSI. Sedangkan korban berinisial L.
“Pelaku orang kampung situ, terus kerjanya di situ,” kata Wuryanti.
Wuryanti mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (15/4/2025). Dari pemeriksaan sementara, korban sempat memberikan uang sebesar Rp 100.000 kepada pelaku.