KBEONLINE.ID – Joey Pelupessy merupakan seorang pemain sepak bola profesional berkewarganegaraan Belanda dengan garis keturunan Indonesia yang saat ini memperkuat klub Lommel SK di kompetisi Belgia. Ia lahir di Nijverdal, Belanda, pada 15 November 1993, dan dikenal sebagai gelandang bertahan dengan karakter permainan yang disiplin, berorientasi taktik, serta memiliki pengalaman panjang di lapangan tengah.
Sebelum berkarier di Belgia, Pelupessy pernah memperkuat sejumlah klub Eropa seperti Sheffield Wednesday di Inggris dan FC Groningen di Belanda. Kini, pada usia 32 tahun, muncul minat publik terhadap perkembangan nilai pasar serta estimasi pendapatan yang dimilikinya menurut basis data sepak bola internasional, Transfermarkt.
Nilai Pasar Berdasarkan Data Transfermarkt
Berdasarkan catatan Transfermarkt per Oktober 2025, nilai pasar Joey Pelupessy berada pada kisaran €250.000, yang apabila dikonversikan setara dengan Rp4,3 miliar dengan asumsi kurs Rp17.000 per euro.
Baca Juga:Serunya Bermain Air di Waterboom Bekasi Timur: Tempat Liburan Keluarga yang MenyenangkanMenikmati Keindahan 3 Pantai Pantai Paling Eksotis di Karawang: Destinasi Wisata Laut yang Wajib Dikunjungi
Nilai tersebut dapat dikategorikan stabil untuk pemain berusia di atas 30 tahun yang berposisi sebagai gelandang bertahan. Menariknya, puncak valuasi dalam kariernya pernah mencapai €600.000 ketika ia masih aktif di liga Belanda beberapa musim sebelumnya.
Estimasi Gaji Berdasarkan Standar Kompetisi Belgia
Meski nominal gaji resmi tidak diungkapkan secara publik, estimasi pendapatan Pelupessy dapat diproyeksikan dengan mempertimbangkan nilai pasar dan standar upah di Liga Pro Belgia.
Secara umum, pemain dengan valuasi sekitar €250.000 di kompetisi tersebut memperoleh gaji berkisar antara €8.000 hingga €12.000 per bulan, atau setara Rp135 juta – Rp200 juta per bulan.
Rentang nilai ini dapat berfluktuasi bergantung pada durasi kontrak, kinerja individu, serta tambahan bonus performa. Mengingat Pelupessy pernah berperan sebagai kapten di beberapa klub sebelumnya, besar kemungkinan ia termasuk dalam kategori pemain dengan kompensasi menengah ke atas di lingkungan Lommel SK.
Terdapat sejumlah variabel yang menjelaskan penurunan nilai pasar Pelupessy dibandingkan masa keemasannya, antara lain:
- Aspek usia. Pada usia 32 tahun, pemain sepak bola umumnya mengalami penurunan nilai investasi karena proyeksi jangka panjang yang terbatas.
- Peran di lapangan. Sebagai gelandang bertahan, kontribusi statistik berupa gol dan asis relatif rendah dibandingkan pemain yang berposisi menyerang, sehingga memengaruhi persepsi nilai pasar.
- Tingkat kompetisi. Lommel SK berpartisipasi di liga dengan eksposur media yang lebih rendah dibandingkan liga top Eropa seperti Premier League atau Eredivisie.
- Kondisi kontrak dan performa. Durasi kontrak yang menipis, rotasi pemain, atau cedera dapat memberikan dampak negatif terhadap valuasi di pasar transfer.