KBEONLINE.ID – Berbagai pemimpin dunia sepanjang sejarah kerap mencari cara untuk melegitimasi kekuasaan mereka. Di banyak peradaban kuno, raja atau kaisar mengaitkan garis keturunan mereka dengan para dewa, seperti di Tiongkok dan Jepang.
Fenomena serupa ternyata juga terjadi di Nusantara, salah satunya melalui kisah hubungan antara Kanjeng Ratu Kidul dan Panembahan Senapati, pendiri Mataram Islam.
Dalam tradisi Jawa, hubungan antara manusia dan dunia gaib bukanlah hal yang asing. Interaksi itu bahkan menjadi simbol penting untuk memahami filsafat kekuasaan, yang menekankan keseimbangan antara alam lahir dan batin.
Baca Juga:Drama Wiliam Marcilio Memanas: Dicoret Bojan, Absen Latihan, Hingga Ucapkan Selamat TinggalTren Dugem Sudah Berubah, Gen Z Maunya Soft Clubbing
Di dalam konsep politik Jawa, seorang raja tidak hanya memimpin secara administratif, tetapi juga bertugas menjaga tatanan kosmos atau harmoni alam semesta. Pandangan ini masih diwariskan oleh Keraton Surakarta dan Yogyakarta hingga sekarang.
Ratu Kidul sebagai Simbol Kekuasaan Mataram
Kisah Kanjeng Ratu Kidul—penguasa Laut Selatan—memiliki peran penting dalam legitimasi kekuasaan kerajaan-kerajaan Jawa.
Legenda mengenai hubungannya dengan Panembahan Senapati menggambarkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki keterhubungan spiritual, bukan hanya kekuatan politik.
Meski dianggap mitos, sosok Ratu Kidul terus hidup dan berkembang dalam kebudayaan masyarakat. Cerita tentang dirinya terbentuk dari perpaduan tradisi Sunda-Jawa, legenda Kerajaan Galuh, hingga kepercayaan tentang penguasa samudra.
Bahkan, mitos ini pernah menarik perhatian antropolog Belanda, Robert Wessing, yang meneliti struktur simbolik kekuasaan Jawa.
Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul Ternyata Berbeda
Meski sering dipadankan, tradisi keraton membedakan antara Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul.
Ratu Kidul dipandang sebagai figur spiritual yang berkaitan langsung dengan legitimasi kekuasaan raja-raja Jawa. Sementara Nyi Roro Kidul muncul sebagai sosok dalam cerita rakyat yang lebih populer.
Baca Juga:Dua Rumah Nyaris Roboh di Tirtamulya, Kades: Segera Realisasikan Rulahu… !Kerugian Persib Bandung Beli Adam Przybek: Baru Debut Sekali, Sisanya Dibayangi Cedera
Keraton Yogyakarta dan Surakarta hingga kini masih menjaga tradisi yang berkaitan dengan Ratu Kidul, seperti:
Ritual Labuhan di pesisir selatan
Tari Bedhaya Ketawang, tarian sakral yang dipercaya melambangkan hubungan raja dengan dunia gaib
Tradisi ini memperlihatkan bahwa mitos bukan sekadar cerita, tetapi menjadi bagian dari struktur budaya yang mampu menopang kewibawaan seorang pemimpin. ***
