Dengan tinggi nyaris dua meter, Cyrus memiliki jangkauan yang luas, refleks yang tajam, dan kemampuan membaca pergerakan lawan.
Lebih dari itu, ia punya kelebihan sebagai kiper modern: nyaman mengalirkan bola, berani menjadi pemain pertama yang memulai serangan, dan tak ragu keluar dari garis gawang untuk menyapu bola.
Di level Asia, di mana tempo permainan cepat dan pergerakan di sisi sayap lebih eksplosif, kemampuan ini bakal sangat membantu Persib.
Baca Juga:Nyi Roro Kidul Ternyata Jadi Alat Legitimasi Kekuasaan dalam Sejarah JawaDrama Wiliam Marcilio Memanas: Dicoret Bojan, Absen Latihan, Hingga Ucapkan Selamat Tinggal
Cyrus memberi rasa aman, rasa percaya diri, dan membuat lini belakang bisa bermain lebih tenang.
Ia bukan hanya “project masa depan”, tapi penjaga gawang yang siap menjadi fondasi jangka panjang bagi Persib.
Mauro Zijlstra: Penyerang Baru yang Siap Jadi Tumpuan Gol
Saat ini Persib Bandung memiliki dua bomber yang mematikan yakni Andrew Jung dan Ulliam Baros sebagai mesin gol.
Namun ada tiga pemain yang saat ini dicap gagal yang pertama ada William Marcilio, Ramon Tanque dan Berguinho. untuk satu nama William sudah dipastikan out karena berselisih dengan pelatih dan manajemen.
Mantan topskor liga Kamboja saat ini bahkan belum bisa mencetak satu gol pun untuk Persib padahal sebelumnya sudah mengetahui culture sepak bola asia.
Sama seperti keduanya, Berguinho juga seperti kehilangan sentuhannya padahal dulu bermain di Borneo bermain lumayan bagus.
Di lini depan, Persib kedatangan nama yang mulai mencuri perhatian: Mauro Zijlstra, penyerang naturalisasi dengan karakter berbeda dari striker-striker sebelumnya.
Baca Juga:Tren Dugem Sudah Berubah, Gen Z Maunya Soft ClubbingDua Rumah Nyaris Roboh di Tirtamulya, Kades: Segera Realisasikan Rulahu… !
Mauro adalah tipe penyerang yang bekerja tanpa henti, agresif dalam mencari ruang, dan memiliki insting tajam di kotak penalti.
Zijlstra tidak mengandalkan gaya flamboyan. Ia lebih suka bergerak secara senyap, mencari celah kecil, lalu muncul di momen yang tepat untuk menyelesaikan peluang.
Tipe seperti ini sangat dibutuhkan Persib, terutama ketika menghadapi tim yang bertahan rapat dan memaksa Maung Bandung menguasai pertandingan dari awal.
Pergerakan tanpa bola, keberanian mengambil risiko, plus kemampuan duel di kotak penalti membuat Mauro jadi senjata baru di lini depan.