KARAWANG –Berbagai upaya terus dilakukan oleh keluarga besar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Karawang untuk bisa membangun rumah ibada di lingkungan sekolah. Sejak berdiri tiga tahun lalu, sekolah yang ada di pusat perkotaan ini masih minim fasilitas.
Wakasek Kesiswaan SMAN 6 Karawang, Ely mengaku, sudah melakukan berbagai upaya untuk bisa mendirikan tempat ibadah bagi siswa. Salah satunya yaitu melalui infak dan membuka pintu selebar-lebarnya bagi donatur yang ingin membantu pembangunan masjid.
“Sudah tiga angkatan lulusan belum jadi jadi bangunan mesjid sekolah, masih mencari donatur,” ucapnya.
Untuk saat ini, kata dia, pihak sekolah hanya sekadar mengandalkan infak dari siswa yang jumlahnya alakadarnya. ” Kalau cuman ngandelin infak dari siswa mungkin bisa lebih lama lagi, sedangkan kondisi bangunan masjid baru 50 persen,” terangnya.
Dia berharap, donatur maupun pemerintah daerah dapat membantu pembangunan mesjid di sekolah. Sebab, sangat disayangkan jika setiap hari ketika siswa ingin melaksanakan ibadah, harus pergi keluar sekolah. Hal itu menurutnya, sangat berisiko bagi keselamatan siswanya.
“Di sini mah jauh ke mana-mana, masjid di lingkungan juga jauh kasihan sama anak-anak kalau mau ibadah melaksanakan salat,” akunya.
Tak hanya pemerintah daerah untuk bantuan proposal yang dilayangkan ke provinsi saja kata dia belum sama sekali mendapatkan respons.
“Kita juga sudah ngasih proposal ke provinsi tapi belum ada jawaban,” jelasnya.
Sementara itu, siswa SMAN 6 Karawang, Anisa, ia mengaku merasa kesulitan jika ingin melaksanakan salat bersama teman-temannya. “Bisa tapi masih takut soalnya pembangunannya belum selesai,” keluhnya. (yib/mhs)