Antisipasi Tawuran, Sekolah Wajib Berikan Materi Etika

Antisipasi Tawuran, Sekolah Wajib Berikan Materi Etika
PENDIDIKAN : Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan berikan materi etika untuk seluruh siswa menjelang pulang sekolah. Untuk mencegah para pelajar di Kota Bekasi melakukan tawuran.
0 Komentar

KOTA BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bakal berikan materi etika untuk seluruh siswa menjelang pulang sekolah. Hal tersebut untuk mencegah para pelajar di Kota Bekasi melakukan tawuran.
“Sekolah di Kota Bekasi untuk memberikan materi etika terhadap murid-muridnya. Tadi sudah disampaikan, bagaimana kita setiap 15 menit terakhir proses pembelajaran itu diberikan semacam materi etika,” ujar Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.
Tri mengatakan, para siswa juga akan diingatkan soal harapan-harapan orang tua mereka. Terlebih, untuk para orang tua juga menanamkan doa kepada masa depan para pelajar. Selain itu, memastikan unsur Pemerintah Daerah (Pemda) bekerja mengantisipasi adanya tawuran. Termasuk, aparat keamanan yang ada di Kota Bekasi.
“Mengoptimalkan kinerja dari unsur Pemda, baik itu Satpol PP dan Dishub, termasuk tiga pilar yang berbeda. Lebih baik kita mencegahlah,” ungkapnya.
Menurut Tri, serta memastikan unsur Pemerintah Daerah (Pemda) bekerja mengantisipasi adanya tawuran. Termasuk, aparat keamanan yang ada di Kota Bekasi. Mengoptimalkan kinerja dari unsur Satpol PP dan Dishub, termasuk tiga pilar yang berbeda. pihaknya lebih baik mencegah.
Sementara itu, Polres Metro Bekasi Kota akan melakukan upaya pencegahan tawuran di Kota Bekasi. Salah satunya dengan memantau media sosial.
“Tentu kami selalu memonitor di sosial media jika ada ajakan-ajakan tawuran tentu kami akan segera lakukan langkah-langkah pencegahan secepat-cepatnya,” kata Kapolres Metro Kota Bekasi Kombes Hengki, pada Selasa (18/1/2022).
Hengki mengimbau, orang tua memonitor anak-anaknya. Hal tersebut untuk mencegah anak ikut-ikutan tawuran.
Berita sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan akan diadakan penanaman nilai moral di akhir pembelajaran di sekolah. Keinginan tersebut untuk mencegah adanya aksi tawuran di kalangan pelajar.
“Tanamkan rasa nasionalisme dan perkuat dasar negara Pancasila, kemudian guru ditiru namanya guru harus menjadi kebiasaan bukan karena hanya tekstual yang diberikan kepada siswa siswi tetapi kontekstual,” imbuh Uu kepada wartawan di SMAN 1 Kota Bekasi, Jalan KH Agus Salim, pada Senin (17/1/2022). (bbs/rie)

0 Komentar