DPPKB Karawang Hadir di Puncak Harganas Banyuasih, BKKBN Minta Program Penurunan Stunting Makin Gencar

DPPKB Karawang Hadir di Puncak Harganas Banyuasih, BKKBN Minta Program Penurunan Stunting Makin Gencar
DPPKB Karawang Hadir di Puncak Harganas Banyuasih, BKKBN Minta Program Penurunan Stunting Makin Gencar
0 Komentar

KARAWANG – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang, Sofiah beserta rombongan menghadiri acara Puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 di Kabupaten Banyuasih, Sumatera Selatan. Selasa, (6/7) pekan lalu.

Rombongan peserta Harganas Karawang berangkat ke Banyuasih menggunakan bus dan berangkat pada, Senin, (5/7). Turut hadir mendampingi Kepala DPPKB Karawang diantaranya, Ketua IPeKB Karawang, TA Stunting BKKBN, dan para koordinator Satpel PPKB Kecamatan.

Sofiah mengatakan, dalam kegiatan Harganas di Banyuasih tersebut. BKKBN menginstruksikan seluruh OPD KB di Indonesia agar semakin gencar melaksanakan program percepatan penurunan stunting. Pasalnya, saat ini angka prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka 21,6 persen.

Baca Juga:Kawal Hak Pilih, Panwaslu Cilebar Buka Posko Pengaduan di Gebyar Paten dan di Kantor SekretariatYayasan Rolas Sitinjak Beri Bantuan Kursi Roda Gratis ke Warga Desa Anggadita Klari Karawang

Sesuai instruksi Presiden, angka stunting di Indonesia harus turun hingga 14 persen sebelum tahun 2024. Oleh sebab itu, program percepatan penurunan stunting harus semakin digencarkan.

“Alhamdulillah, angka stunting di Kabupaten Karawang hari ini sudah mencapai 14 persen. Sesuai instruksi ibu Bupati kami mengejar target penurunan hingga 8 persen di tahun 2023 ini,” ujar Sofiah, Jumat, (7/6) kemarin.

Guna mencapai target itu, lanjut Sofiah, pihaknya melakukan berbagai kegiatan intervensi bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dikomandoi langsung oleh Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepulloh.

“Seperti melanjutkan program satu hari satu telur, melakukan edukasi, hingga mengajak perusahaan untuk ikut andil dalam proses ini,” jelasnya.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam kesempatan itu mengatakan bahwa Indonesia telah mengalami tren penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.

“Berdasarkan data SSGI 2022, prevalensi stunting Indonesia berada pada angka 21,6 persen. Oleh karena itu, kita harus mengerahkan segala daya upaya sehingga target 14 persen pada tahun 2024 dapat tercapai,” kata Hasto dalam sambutannya.

Lebih lanjut Hasto menyatakan, ada dua amanah yang diberikan kepada BKKB yakni menjaga pertumbuhan penduduk yang seimbang dan menjaga kualitas penduduk. Menurutnya tantangan tidak hanya untuk menekan jumlah kelahiran.

Baca Juga:Bangun Kesadaran Panwas di Tingkat Grasroot, Panwaslu Cilebar Gelar PembinaanMelihat Perjuangan Sosok Milenial Allegra Putri Kartika, Hadirkan English Forward untuk Tingkatkan Skill Bahasa Inggris Secara Gratis

“Tantangan penting selanjutnya adalah sebagian provinsi zero growth dan ada provinsi dengan jumlah anak yang banyak,” ujarnya.

“Fokus lainnya adalah penurunan stunting. Untuk itu tema Harganas kali ini adalah menuju keluarga bebas stunting untuk Indonesia maju,” tambahnya.

0 Komentar