Ini Hanya Tanggul Darurat

Ini Hanya Tanggul Darurat
TANGGUL SEMENTARA: Untuk penanganan jangka pendeknya dibangun tanggul darurat Citarum dengan menggunakan geotekstil yang dikerjakan sore atau malam.
0 Komentar

Wajib Dibangun yang Tahan Tekanan Air 1300m2/Detik

PEBAYURAN- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut penanganan jebolnya tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi tidak bisa hanya dengan menumpuk karung berisi tanah. Karena peristiwa tersebut masuk katagori level dua.
Sehingga untuk penanganan jangka pendeknya, perlu dibangun tanggul darurat menggunakan geotekstil.
“Geotekstil itu akan dikerjakan sore atau malam. Mudah-mudahan secepatnya bisa beres,” katanya.
Sedangkan penanganan tanggul Sungai Citarum yang jebol untuk jangka panjangnya, kata dia, harus ada perbaikan pada Kali Bekasi. Terutama pada pertemuan Sungai Cikeas dan Cileungsi.
“Kali Bekasi itu ada pertemuan antara Cikeas dan Cileungsi. Baru sedang lelang tahun ini karena ada sebagian tanah yang sedang dibebaskan. Mudah-mudahan dapat dikerjakan secepatnya,” kata lelaki yang karib disapa Kang Emil.
Kang Emil mengatakan, Kali Bekasi menjadi salah satu lokasi yang turut dilakukan penanganan untuk mengurangi potensi banjir di wilayah Bekasi. Ditargetkan pengerjaan kali dimulai tahun ini.
“Jadi kalau ditanya apakah upaya pemerintah, banyak sekali. Ada yang sudah dikerjakan 100 persen, 50 persen dan ada yang dikerjakan tahun ini,” katanya.
Dari hasil pantauannya usai meninjau lokasi jebolnya tanggul Sungai Citarum, peristiwa itu terjadi karena debit air sungai yang melebihi kapasitas.
Untuk kapasitas Sungai Citarum sebanyak 800 meter kubik. Namun pada beberapa hari terakhir sebelum tanggul jebol, debit air naik hingga 1.300 meter kubik.
“Jadi Citarum ini meluapnya luar biasa. Kapasitasnya 800 meter kubik, kemarin kelimpasan sampai 1300 meter kubik. Jadi melebihi tinggi dan akhirnya menjebol beberapa titik,” ucapnya. (har/red)

0 Komentar