Karawang Terancam Kembali ke Zona Merah

0 Komentar

KARAWANG – Punya niat baik siapapun boleh tetapi untuk mewujudkannya tergantung keseriusan yang punya niat. Semakin besar upaya dilakukan makin besar juga peluang keinginan terwujud. Itu yang terjadi pada Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang. Target untuk menurunkan status Karawang ke zona biru agaknya masih terkendala partisipasi masyarakat untuk menekan penyebaran covid-19. “Banyak sekali masyarakat tidak menggunakan masker saat berkendara, ini menjadi perhatian kami. Kami sangat ingin adanya partisipasi masyarakat yang baik untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Karawang,” tandas jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang dr. Fitra Hergyana dalam rilisnya Senin (15/6/2020). Fitra melihat masyarakat Karawang masih banyak yang berkerumun dan tidak melakukan physical distancing. Bahkan ada beberapa titik yang kerap dijadikan tempat kumpul dan nongkrong para milenial. Hal tersebut dikhawatirkan menyebabkan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Karawang semakin bertambah. “Kabupaten Karawang masih melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan belum menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB),” tegas Fitra. Fitra khawatir, adanya penambahan warga terkonfirmasi covid-19 akan semakin meningkat sehingga pada akhirnya akan menempatkan status covid Karawang kembali ke zona merah. Karenanya demi memutus rantai penyebaran covid-19, pemerintah Kabupaten Karawang secara rutin melakukan test swab massal. “Dari tanggal 8 Juni sampai 13 Juni 2020 pemerintah Karawang telah melaksanakan 674 test swab,” ujarnya. Untuk test selanjutnya, terang Fitra, akan dilaksanakan pada Selasa 16 Juni 2020 di tiga lokasi yaitu Pasar Telagasari, Pasar Lemahabang dan Pasar Tempuran dari pukul 09.00 – 12.00 Wib. “Semoga dengan adanya test swab massal, dapat mempercepat memutus rantai penyebaran covid-19 dan semoga tercipta karawang yang bebas dari covid-19,” ujarnya. Fitra juga memaparkan perkembangan terakhir Covid-19 di Kabupaten Karawang. Pasien Dalam Pemantauan (ODP) terdata 5.211 kasus dan selesai pemantauan 5.103 kasus masih dipantaua 111 kasus serta meninggal 7 orang. Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 929 kasus selesai pemantauan 864 orang masih proses pemantauan 64 kasus. Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebenyak 485 kasus selesai pengawasan 432 kasus proses pengawasan 14 orang dan meninggal 39 orang. Reaktif RDT sebanyak 271 kasus sembuh rapid 241 kasus masih dalam observasi 0 kasus dan meninggal 30 orang. Sedang positif Swab sebanyak 23 orang sembuh 20 orang masih dalam perawatan 3 orang serta meninggal 0 kasus. (rie/red)

0 Komentar