KB Bukopin: Nama-Logo Baru & Siap jadi Bintangnya Perbankan

KB Bukopin: Nama-Logo Baru & Siap jadi Bintangnya Perbankan
FOTO BERSAMA: Chief Strategic Officer KB Bukopin Ji Kyu Jang, Dirut KB Bukopin Rivan A Purwantono, Chief Risk Officer KB Bukopin Jong Hwan Han, dan Chief Financial Officer KB Bukopin Seng Hyup Shin (kiri ke kanan).
0 Komentar

LEBIH satu tahun sudah pandemi covid-19 melanda dunia. Tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, pandemi telah menyebabkan krisis di berbagai bidang. Hal ini telah membuat masyarakat harus terbiasa dengan banyak kebiasaan baru (new normal). Di mana berjarak menjadi sesuatu yang biasa dalam interaksi.
Sebagai bagian dari industri perbankan, KB Bukopin berusaha merekonstruksi bisnis setelah mengalami perubahan pengendalian dan sebagai upaya mengatasi dampak pandemi covid-19. Setelah resmi menyandang nama baru pasca pengumuman publik 23 Februari 2021, KB Bukopin terus melakukan pembenahan dan inovasi guna mencapai target besar di 2025.
Tentu saja hal ini didukung penuh oleh Pemegang Saham Pengendali, KB Kookmin Bank dan ultimate shareholder KB Financial Group.
“Sebetulnya momen krisis di tahun 2020 menjadi momentum tepat bagi kami melakukan transformasi secara total,” jelas Presiden Direktur KB Bukopin, Rivan Purwantono di Jakarta.
“KB Bukopin sedang melakukan penyesuaian strategi pasca KB Kookmin Bank resmi menjadi PSP dengan kepemilikan mayoritas 67% pada September 2020. Perbaikan kita lakukan di seluruh lini, seluruh manajemen dan karyawan terlibat dan memegang peranan penting dalam transformasi ini, belum lagi kita juga didampingi tim KB Kookmin Bank yang membantu penerapan standar grup KB sehingga ke depannya kita menjadi jauh lebih kuat,” timpal dia.
Transformasi Perseroan tentunya membutuhkan waktu dan belum sepenuhnya tercermin dalam laporan keuangan audit Desember 2020 dan interim Maret 2021 yang sudah dirilis.
Rivan menjelaskan, bahwa penurunan aset dan koreksi pada kinerja, selain dampak dari pandemi juga disebabkan krisis “infodemi” atau banyaknya hoaks dan pemberitaan negatif yang terjadi mulai Maret 2020, hampir bersamaan dengan masuknya Covid-19 di Indonesia.
”Ini adalah titik terendah bagi kami, begitu banyak hantaman yang kami hadapi, tapi dengan kokoh bersama mengatasi berbagai tantangan dan memulihkan kepercayaan masyarakat, kami akan kembali bangkit lebih kuat. Memasuki tahun 2021 kondisi ini sudah membaik, dan transformasi yang dilakukan sudah on track dan sesuai dengan business plan yang telah dirancang hingga 2025,” kata dia.
Terkait kinerja keuangan Rivan menjelaskan pelambatan bisnis di KB Bukopin pun tidak bisa dihindari karena terdampak pandemi covid-19. Restrukturisasi kredit tercatat mencapai Rp 24 triliun, sekitar 30% dari total kredit yang disalurkan bank. Dalam kondisi penuh kehati-hatian tersebut, Perseroan memilih fokus pada perbaikan aset eksisting dan sangat selektif dalam penyaluran kredit, Kondisi tersebut menurut Rivan, berdampak pada total asset yang secara year on year terjadi penurunan sekitar 19%. Dari sisi profitabilitas, Perseroan melanjutkan komitmen mitigasi risiko kredit sehingga pembentukan CKPN ditingkatkan hingga mencapai Rp 4,7 triliun atau naik 175% dibandingkan Desember 2019.

0 Komentar