KUATNYA POLITIK SANTRI

KUATNYA POLITIK SANTRI
0 Komentar

Syaiful Huda: Kang Jimmy Adalah Jawaban…

KARAWANG– Momen Hari Santri 2020 ini bagi kalangan nahdliyin punya makna khusus dalam mempererat ukhuwah ummat dan kesatuan Bangsa. Tidak hanya sisi sosial keagamaan yang mendapat ujian, tapi juga kesehatan umat menghadapi pandemi menjadi tantangan yang harus dilewati. Maka tema Hari Santri 2020 ‘Santri Kuat Indonesia Kuat ‘ menjadi momentum untuk membangkitkan resolusi jihad seperti yang diwasiatkan KH Hasyim Asy’ary. Dari sisi politik, khususnya mengenai perhelatan pilkada seperti di Karawang ini, peran santri dalam dunia politik seperti yang diajarkan KH. Hasyim As’ari yakni revolusi jihad seharusnya menjadi pegangan kuat bagi kaum santri dalam memandang kiprah di dunia politik dan pemerintahan. Adalah Syaiful Huda, Ketua DPW PKB Jabar yang juga Anggota DPR RI Dapil 7 Karawang, Bekasi dan Purwakarta dengan kiprah politik santrinya mendorong Ketua DPC PKB Karawang Ahmad Jimmy Jamaksary untuk maju di pilkada Karawang. Syaeful Huda, Jimmy dan angota DPRD Jabar Rahmat Hidayat Djati adalah symbol politisi santri yang dimiliki daerah ini. Karenanya, kekuatan politik santri Karawang diuji betul pada perhelatan pilkada ini. “ Seyogyanya kaum santri tidak terus menerus menekuni dan mengaji kitab-kitab klasik dan keagamaan belaka, akan tetapi jiwa nasionalisme dan pemahaman perpolitikan juga turut di tanamkan,” ungkap Syaiful Huda. Dijelaskan, peran santri seharusnya dalam dunia perpolitikan juga ikut menggemakan kebutuhan-kebutuhan yang sesuai dengan kemaslahatan masyarakat. Secara esensi politik politik bukan hanya anjang perebubutan kekuasaan, akan tetapi politik yang sesungguhnya seperti yang yang di katakan Imam Al-Ghazali yakni pelayanan penguasa kepada rakyatnya. “ Dari wacana diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa politik bukan hanya perebutan kekuasaan dan pembangunan infrastruktur secara fisik, melainkan juga berperan aktif dalam mengentaskan degradasi moral yang sedang melanda bangsa ini,” ungkapnya. “Peran penting santri sesungguhnya dalam mengaktualisasikan politik adalah ikut andil dalam menggemakan orentasi politik yang mengutamakan kepentingan-kepentingan masyarakat untuk menuju masyarakat dan negara yang sejahtera,” tambahnya. Salah satu alternatif yang cocok untuk kaum santri adalah memperkaya literasi tentang kepolitikan agar mengetahui dunia perpolitikan dan bagaimana politik tersebut membentuk menciptakan masyarakat yang berdaulat. Hal tersebut sangatlah penting untuk kaum santri dan masyarakat yang notaben hanya beranggapan negatif pada dunia politik, yang selalu diidentikkan dengan korupsi. “Dari itulah pengtingnya santri untuk mengedukasi politik agar dapat memahami politik secara universal dan menanamkan kesadaran kepada setiap elemen masyarakat, untuk bersinergi dalam membangun bangsa dengan cara gotong-royong dan berpartisipasi aktif dalam dunia politik,” ungkapnya lagi. Dari beberapa wacana di atas apakah yang penting pada diri seorang santri? Seorang santri, jelas Huda, harus paham terhadap politik agar sinergi dan semangat seorang santri dalam berpolitik dengan beackround pesantren adalah mengkampanyekan politik yang berorentasi pada kepentingan bersama. Menghapus stigma dan cara pandang masyarakat yang beranggapan dunia politik adalah dunia korupsi, mengedukasi sertiap elemen dalam masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi dalam dunia politik dan membangun pondasi tentang pentiganya membangu negeri bersama-sama. Karena mengentaskan masyarakat yang buta akan politik bukan hanya tugas dari partai politik saja, melainkan menjadi tugas bersama-sama sebagai warga negara. Jika sebagian besar elemen masyarakat khususnya remaja sebagai generasi penerus bangsa berwawasan politik maka akan terbentuklah bangsa dan negara yang adil, makmur dan sejahtera. “Pilkada Karawang, adalah momentum agar para santri di daerah ini bersatu mendukung calon yang visi dan misi kesantrian yang. Kang Jimmy adalah jawaban perhelatan politik santri Karawang,” ungkapnya. Sementara itu anggota DPRD Jabar dari FPKB Rahmat Hidayat Djati mengemukakan, menjadi Santri adalah upaya menjadi manusia sejati, juga sebagai penerus bangsa yang meneladani ajaran Rasulullah SAW dan siap mengabdi sepenuh hati untuk negeri. “Bersama Santri Indonesia Mandiri, Bersama Santri Damailah Negeri…” pungkasnya. (red)

0 Komentar