Mahasiswa Desak Gubernur Copot Pj Bupati

Mahasiswa Desak Gubernur Copot Pj Bupati
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
0 Komentar

DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Bekasi mendesak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk menggantikan Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdhan. Pasalnya, kedatangan pria yang bertatus Kepala BPBD Jawa Barat itu, dinilai oleh para mahasiswa justru tak meringankan pengendalian penyebaran Covid-19.
Ketua DPC GMNI Kabupaten Bekasi, Yogi Trinanda mengatakan, terdapat beberapa catatan, bahwa Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdhan justru membuat kerumunan dan penyebaran Covid-19 selama menjabat di Kabupaten Bekasi. Apalagi, kerumunan yang didatangi tidak terlalu urgensi, atau bersifat pencitraan.
“GMNI Kabupaten Bekasi mendesak Gubernur wajib ganti Pj Bupati Bekasi, agar penekanan penyebaran Covid-19 selesai,” ujar Yogi kepada wartawan.
Yogi mengatakan, kerumunan yang dianggap legal oleh Pj Bupati Bekasi, telah melawan perintah Presiden Joko Widodo atau Pemerintah Pusat, yang ingin menyelesaikan penyebaran Virus Korona ini. Sehingga, Indonesia dan khususnya Kabupaten Bekasi, bebas dari Pandemi Covid-19.
“Kita juga mengingatkan Pj Bupati, untuk tidak membawa kepentingan politik di Kabupaten Bekasi. Dan Gubernur jika tidak mau disalahkan akibat Pj Bupati, harus ganti. Agar Pandemi ini selesai,” tegasnya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdhan mengakui kelalaiannya yang ditengarai menghadiri undangan pembagian sembako, yang menyebabkan kerumunan pada Rabu (11/8/2021) lalu.
“Saya sudah mengingatkan pihak penyelenggara untuk menghindari kegiatan yang bersifat kerumunan, namun karena saya posisinya di undang ketika datang sudah terjadi seperti itu tidak mungkin saya langsung balik kanan,” kata Dani.

Saat disindir oleh awak media, tentang adanya dugaan pelanggaran sesuai instruksi Mendagri Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perubahan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali, PJ Bupati juga mengakui kesalahannya pada saat menghadiri undangan di acara tersebut. 

“Yah harusnya kita kan tidak ada kerumunan di acara itu, jadi kurang lebih hampir 300 orang yang hadir di acara ini,” akui pria berkacamata itu. (jio/bbs)

0 Komentar