Mahasiswa Unsika Bantu UMKM Naik Kelas

Mahasiswa Unsika Bantu UMKM Naik Kelas
KULIAH KERJA NYATA: Mahasiswa Unsika menggelar KKN di Desa Sindangkarya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang.
0 Komentar

Gunakan Aplikasi Akuntansi Keuangan

KARAWANG – Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sindangkarya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang. Di desa itu, mahasiswa fokus membantu para pelaku UMKM untuk naik kelas. Dengan mendorong penggunaan aplikasi pencatatan keuangan yang mereka sebut Aplikasi Akuntasi Keuangan UKM.

Kepada KBE, Koordinator Humas KKN Kelompok 88 Unsika, Imam Fadilah mengatakan, di Desa Sindangkarya mahasiswa Unsika melaksanakan KKN dengan judul ‘Sosialisasi dan Pendampingan Akuntansi Manajemen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)’.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi ini menjelaskan, Mahasiswa KKN Kelompok 88 didampingi oleh Tim Pengabdi Unsika melakukan sosialisasi dan pendampingan mengenai pentingnya pengaplikasian pencatatan keuangan pada usaha mikro yang digeluti masyarakat desa. Serta menganalisa bagaimana meningkatkan manajemen usahanya.

Baca Juga:Warga Desa Kiara Dilatih Produksi Pupuk KomposDLH Pasang Jaring Permanen di Empat DAS

“Kami melakukan pendampingan agar pencatatan Keuangan pelaku UMKM di Desa Sindangkarya lebih baik. Kami menggunakan aplikasi Akuntasi Keuangan UMMM yang dalat di unduh warga di Play Store,” ungkap Imam, Minggu, (25/9/2022) kemarin.

Selain itu, lanjut Imam, mereka juga membantu pelaku UMKM disana melakukan analisis untuk mengembangkan usahanya. Mahasiswa KKN Unsika disana mengajarkan pelaku UMKM menggunakan analisis SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunity, Threats)

“Analisis SWOT ini penting agar pelaku UMKM dapat melakukan upgrade yang signifikan dalam aspek manajemen produksi, keuangan, dan pemasaran,” ujarnya.

Selain melaksanakan program kerja utama, Tim KKN Kelompok 88 juga melaksanakan program lain yang berdasar kepada permasalahan yang dialami masyarakat di Desa Sindangkarya, yakni masalah sampah.

Mahasiswa lain, Pika Aulia menambahkan, untuk mengurangi permasalahan itu, Tim KKN 88 mencetuskan gagasan tentang Program Gerakan Peduli Sampah (GPS). Dalam pelaksanaannya, masyarakat diberikan sosialisasi terkait pemilahan sampah yang memiliki nilai jual seperti plastik dan kertas dengan sampah yang tidak memiliki nilai lainnya.

“Lalu, Tim KKN Kelompok 88 melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pengepul sampah di Desa Sindangkarya, agar sampah yang dikumpulkan oleh masyarakat dapat ditukarkan dengan uang tunai atau dengan barang kebutuhan pokok lainnya yang mana diharapkan selain mengurangi jumlah sampah yang beredar, masyarakat juga dapat merasakan manfaat secara ekonomis dari sampah tersebut,” ujar Pika.

0 Komentar