Malam Ini Hujan Meteor di Langit Kita, Pulanglah ke Rumah, Tutup Semua Pintu dan Jendela, Berdoalah..!

Malam Ini Hujan Meteor di Langit Kita
Malam Ini Hujan Meteor di Langit Kita
0 Komentar

“Hujan Meteor Geminid mulai aktif sejak tanggal 4 sampai 17 Desember 2023. Puncaknya terjadi pada tanggal 14-15 Desember 2023. Fenomena ini dapat sahabat amati sejak pukul 20.05 WIB hingga Matahari terbit,” demikian bunyi keterangan dari akun Planetarium Jakarta.

Hujan meteor Geminid melesat dengan sangat terang dan cepat, dan cenderung berwarna kuning, menurut NASA. Namun meteor-meteor ini juga bisa berwarna putih atau hijau, menjadikannya satu-satunya tampilan bintang jatuh beraneka warna di tahun ini.

Selain itu, hujan meteor Geminid juga merupakan satu-satunya hujan meteor besar yang tidak disebabkan oleh komet, tapi oleh asteroid. Komet terbuat dari partikel debu es, sedangkan asteroid tersusun dari batuan.

Baca Juga:Pesan Ketua KPU Karawang Kepada Seluruh PPK dan PPS Jelang Pemilu 2024: Kelola Konflik dengan Bijak Sebagai Penyelenggara PemiluMulai Tayang Hari Ini, Film SIKSA NERAKA Soal Siksaan yang Diterima Manusia-manusia Pendosa

Bintang jatuh umumnya disebabkan oleh meteoroid yang tertinggal di jalur orbit Bumi. Ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi dan terbakar, maka meteoroid itu disebut meteor.

Geminid merupakan hasil dari sebuah asteroid bernama 3200 Phaethon, yang mengorbit matahari setiap 1,4 tahun.

Hujan meteor yang pernah diceritakan dalam sebuah hadist Rasulullah SAW sebagai tanda akhir zaman benar-benar terjadi. Waktunya pun bertepatan saat menjelang subuh.

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang mengungkapkan, fenomena hujan meteor Lyrid terjadi setiap tahun ketika Bumi melewati awan debu yang ditinggalkan oleh ekor komet.

“Meski demikian, outburst ini sangat sulit diprediksi bisa terjadi atau tidak,” kata Andi.

Andi menjelaskan, awan debu tersebut kemudian jatuh ke atmosfer, terbakar dan terlihat seperti bintang jatuh. Hujan meteor Lyrid tahun ini pun bisa dilihat dengan mata telanjang cukup jelas, sebab bulan sedang redup atau berada pada fase sabit.

“Hujan meteor Lyrid pun bisa terjadi sangat intens hingga 100 per jam,” terangnya.

Baca Juga:Jangan Coba-coba…., Komite Sekolah yang Ikut Jadi Timses Caleg Terancam DicopotMembongkar Pengadaan Hewan Ternak di Karawang, Diduga Jadi Lahan ‘Daging’ Pokir Dewan

Namun, jika bertolak dengan hadist Rasulullah SAW tentang pertanda akhir zaman, hujan meteor sudah cukup untuk membuktikan bahwa sering terjadinya hal tersebut akan terjadi hal besar setelahnya.

0 Komentar