Pabrik Pindah dari Karawang Diprediksi Meningkat

0 Komentar

KARAWANG– Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil harus lebih sigap terkait industri manufaktur di wilayahnya. Pasalnya, relokasi pabrik dari Jawa Barat termasuk Karawang ke provinsi lain bisa jadi bakal lebih masif dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini pun, sudah banyak yang memilih hengkang ke provinsi tetangga, misalnya Jawa Tengah dan lainnya. Bukan tidak mungkin, daerah yang selama ini tidak diperhitungkan justru berhasil menarik banyak investor. Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri menyorot diantara kawasan yang berpotensi adalah Sumatera. “Kita nggak selamanya konsentrasi di Jawa, pembangunan Trans Jawa menggeser industri ke daerah di Jawa Tengah (dari Jawa Barat) yang lebih kompetitif secara Ketenagakerjaan. Nanti nggak menutup kemungkinan ketika Trans Sumatera selesai dibangun, bakal bergeser pertumbuhan ekonomi ke arah Sumatera,” katanya. Prediksi itu tidak lepas dari dampak fasilitas yang sudah dibangun di Jawa. Ketika fasilitas mencukupi sudah ada di Sumatera, maka bukan tidak mungkin pergeseran benar-benar terjadi. Sebagai industri manufaktur, maka alur distribusi barang menjadi salah satu yang terpenting. “Bisa jadi pergeseran ke Sumatera karena kita ada pelabuhan Internasional di Medan. Jika Trans Sumatera sudah bisa koneksi, dampaknya akan luar biasa,” sebut Firman. Perpindahan industri ini bakal membuat pertumbuhan ekonomi menjadi merata. Namun, bagi provinsi dengan banyak kawasan industri seperti Jawa Barat, ini menjadi peringatan keras. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku bahwa sejumlah pabrik yang pindah ke provinsi lain atas dasar upah rendah, mengaku menyesal. Pasalnya, produktifitas di provinsi lain tersebut lebih rendah dari Jawa Barat. “(Pabrik) yang sudah pindah ke provinsi lain menyesal juga. Upah boleh murah tapi produktifitas rendah,” ujar Kang Emil eerapa hari yang lalu. Dia menjelaskan Jawa Barat merupakan salah satu provinsi terbaik dalam kegiatan investasi sektor riil. Pasalnya, infrastruktur Jawa Barat paling lengkap dan sumber daya manusia memiliki produktifitas yang tinggi. Infrastruktur tersebut, akan ditambah dengan Pelabuhan Patimban yang rencana segera akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat untuk tahap satu. Kang Emil berharap Pelabuhan Patimban bisa segera memulai ekspor pasca peresmian tersebut. “Biaya di Indonesia dihitung mahal karena biaya dari pabrik ke Tanjung Priok lebih mahal daripada dari Tanjung Priok ke Shanghai,” jelasnya. (bbs/mhs)

0 Komentar