Pembelian Bus Tidak Tepat

Pembelian Bus Tidak Tepat
ANGGARAN: Pembelian bus tersebut dinilainya kurang efektif. Pasalnya sebaiknya anggaran tersebut untuk pembinaan pemain dan pencarian pembibitan pemain.
0 Komentar

Askab Sebaiknya Gunakan Dana untuk Kompetisi

CIKARANG PUSAT – Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Bekasi berperan untuk mengembangkan dan memajukan sepakbola secara konsisten dan berkelanjutan. Namun miris, anggaran fantastitis itu hanya untuk beli bus operasional ketimbang pembinaan para atlet sepakbola. Pengamat Sepakbola Kabupaten Bekasi, Ajuk Junaedi mengatakan Askab adalah perpanjangan tangan dari PSSI yang merupakan olaraga sepak bola, fungsinya yaitu mengembangkan para Atlit Sepakbola. “Mengembangkan bibit pemain yaitu salah satunya melaksanakan kompetisi sambil menjaring bibit pemain lokal di wilayah Kabupaten Bekasi, tentunya kompentisi disitu juga ada tingat usia untuk menjaring para atlit tersebut,” katanya. Menurut dia, dengan kompetisi tersebut Kabupaten Bekasi mendapatkan bibit pemain sepak bola, kemudian seharusnya persiapan para bibit dan pemain muda dari jauh-jauh hari jangan sampai mepet dengan waktu pertandingan ajang bergengsi. “Ini yang perlu diperhatikan seleksi pemain ataupun pembibitan dari jauh waktu dipersiapkan. Jadi dari tingkat desa, kecamatan hingga pelosok -pelosok Kabupaten Bekasi harus ada pemandu bakat dan ajang kompetensi lainnya untuk mencari bibit pemai sepak bola masa depan,” tuturnya. Dikatakan dia, pembelian bus tersebut dinilainya kurang efektif. Pasalnya sebaiknya anggaran tersebut untuk pembinaan pemain dan pencarian pembibitan pemain. “Menurut saya kalo Askab butuh tidak butuh yang butuh disini kan persikasi busnya. Kurang tepat lah (Beli Bus, red) lebih enak tuh kan pembinaan dan campur pembinaan mencari bibit-bibit pemain sepakbola,” katanya. Sebelumnya, alokasi dana yang diterima Askab PSSI Kabupaten Bekasi dari Pemkab melalui KONI menuai kritikan suporter. Pasalnya, alokasi dana yang seharusnya untuk berbagai turnamen, pembinaan dan pembibitan, justru digunakan membeli bus. “Saya menyangkan anggaran hibah yang diterima Askab PSSI Bekasi digunakan membeli Bus. Sebaiknya anggaran tersebut lebih bijak digunakan untuk kebutuhan pembinaan, Karena Pembinaan adalah lebih utama,” kata Ketua Suporter Persatuan Sepakbola Kabupaten Bekasi (Persikasi) Fans, Irfan Aples kepada pers, baru-baru ini. Menurut Aples, ia sempat memprotes pembelian bus tersebut kepada Sekjen Askab PPSI Kabupaten Bekasi, karena menurut Aples, anggaran Hibah sebaiknya digunakan untuk progam pembinaan. Tapi Sekjen Askab PSSI Kabupaten Bekasi menjawabnya dengan enteng bahwa pembelian Bus ini seegaknya sedikit meringankan buget Askab ketika akan hendak bertanding keluar. KSekjen Askab PSSI Bekasi mengatakan pembinaan tetap berjalan menggunakan dana mandiri. “Harusnya, dana digunakan mencari bibit-bibit terbaik di Kabupaten Bekasi disetiap wilayah,” ujar Aples mengomentari jawaban Sekjen Askab. Aples berharap kepada Askab PSSI Bekasi kedepan, sebaiknya setiap keputusan harusnya lebih bijak lagi, dengan anggaran yang digunakan lebih mempertimbangkan kebutuhan pokok daripada sekuder “Apalagi tahun depan Kabupaten Bekasi melaksanakan Porda, atlit atau pemain sudah dipersiapkan sejak dini,” ungkapnya. Sebelumnya, untuk mencapai tujuannya tersebut, Pemkab Bekasi menguncurkan dana hibah lewat KONI. Alokasi pendanaan tentu untuk berbagai turnamen, pembinaan dan pembibitan sehingga prestasi sepakbola di Kabupaten Bekasi menjadi lebih berprestasi dibawah naungan Askab PSSI Bekasi. Namun miris, anggaran fantastitis itu hanya untuk beli bus operasional ketimbang pembinaan para atlet sepakbola. Ketua Asosiasi Kabupaten PSSI (Askab) Bekasi, Hamun Sutisna mengakui bahwa tahun 2020 pihaknya men-setop sejumlah kegiatan. Sehingga dana hibah sebesar Rp800 juta hanya digunakan untuk membeli satu unit bus. “Tahun 2020 ini tidak ada kegiatan setop. Anggaran kemarin kita gunakan untuk membeli bus, untuk sementera semua kegitaan kita setop. Dan anggaran dana hibah dari KONI diterima cuma Rp 800 juta,” kata Sutisna saat dikonfimasi Cikarang Ekspres, senin (11/10/2020). Ia melanjutkan Askab Bekasi tengah menyeleksi pemain menjelang Porda lantaran babak kualifikasi akan dilaksanakan tahun 2021. Kata Sutisna, kegiatan Askab tahun ini di antaranya kongres tahunan dan kompetisi -kompetisi. “Karena pademi Covid-19, untuk sementera semua kegitaan kita off (setop),” tegasnya. Terkait anggaran yang diterima Askab Bekasi dari KONI, Sutisna mengakui anggaran tersebut telah dialokasikan untuk pembelian satu unit armada bus untuk operasional. “Kalau anggaran memang rencana kemarin pembelian mobil operasional. mobil bus tersebut akan digunakan para pemain,” ucapnya. Menurut dia, armada akan digunakan oleh para pemain yang akan akan melakukan pertandingan baik itu SSB maupun club. “Bus tersebut kayaknya buat para pemain SSB dan club. Kitakan ada pertandingan ditingkat Jawa Barat,” tandasnya. (har/red)

0 Komentar