Penembak itu Masih Berumur 25 Tahun

Penembak itu Masih Berumur 25 Tahun
0 Komentar

Ditegaskan juga olehnya bahwa pelaku bukan merupakan anggota Perbakin seperti informasi yang beredar.
“Tidak benar, jadi sudah saya cek di data base kami, dia bukan anggota Perbakin,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dewan Penasihat PB Perbakin, Bambang Soesatyo mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan, hasilnya pelaku teror tersebut bukanlah anggota dari Perbakin.
“Setelah saya cek di database Perbakin, yang bersangkutan tidak terdaftar,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet kepada wartawan, Rabu (31/3).
Menurut Ketua MPR ini, dari identitas kartu yang ditemukan, pelaku teror ikut dalam komunitas penembak airsoft gun.
“KTA-nya keganggotaan club nembak airsoft gun,” katanya.
Bamsoet menjelaskan untuk menjadi Anggota Perbakin harus mengikuti serangkaian test dan keahlian yang ketat. Setiap anggota yang sudah terdaftar menjadi anggota. Maka di kartunya tersebut ada tiga jenis kode. Pertama TS adalah tembak sasaran. Kemudian kedua TR adalah tembak reaksi, dan ketiga dengan kode B yakni berburu.
“Untuk menjadi anggota Perbakin harus ikut penataran dan tes keahlian,” ungkapnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan kronologis penyerangan terduga teroris berinisial ZA, 25, yang masuk ke Kompleks Mabes Polri, sekitar pukul 16.30 WIB. Penembakan tegas dan terukur dilakukan aparat kepolisian terhadap pelaku terorisme tersebut.

Listyo mengungkapkan, ZA mendatangi Kompleks Mabes Polri sekitar pukul 16.30 WIB. Perempuan yang mengenakan gamis hitam dengan kerudung biru terlebih dahulu menanyakan kepada aparat yang berjaga mengenai pos jaga.

Baca Juga:PDAM Naikan Tarif Layanan AirSiap Gelar Pembelajaran Tatap Muka

“Kurang lebih jam 16.30 tadi ada seorang wanita yang berjalan masuk dari pintu belakang, kemudian yang bersangkutan mengarah ke pos gerbang utama yang ada di Mabes Polri,” kata Listyo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).

“Yang bersangkutan kemudian menanyakan, dimana keberadaan kantor pos dan kemudian diberikan pelayanan oleh anggota. Kemudian ditunjukkan arah kantor pos tersebut,” sambungnya.
Setelah diberi tahu letak kantor pos penjagaan, pelaku melakukan penyerangan terhadap aparat kepolisian. Pelaku sempat mengeluarkan tembakan ke polisi sebanyak enam kali.
“Kemudian wanita tersebut meninggalkan pos namun kemudian kembali dan melakukan penyerangan anggota terhadap anggota yang ada di pos jaga dengan melakukan penembakan sebanyak enam kali, dua kali kepada anggota yang di dalam pos, dua kali yang ada di luar, dan menembak lagi kepada anggota yang di belakangnya,” ujar Listyo.

0 Komentar