Puluhan Siswa Baru Belajar di Lantai

Puluhan Siswa Baru Belajar di Lantai
Puluhan siswa baru SDN Burangkeng 05, Bekasi Timur Regency (BTR) 2, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi terpaksa memulai tahun ajaran dengan duduk lesehan di lantai beralaskan tikar karena sekolah belum memiliki meubelair.
0 Komentar

Sekolah Belum Punya Meubelair

KABUPATEN BEKASI – Puluhan siswa baru SDN Burangkeng 05, Bekasi Timur Regency (BTR) 2, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi terpaksa memulai tahun ajaran dengan duduk lesehan di lantai beralaskan tikar. Pasalnya, sekolah yang memiliki gedung baru tersebut belum memiliki meubelair dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi.

Salah seorang guru SDN Burangkeng 05, Mulyana mengatakan, akibat hal itu sejumlah wali murid berpikir ulang untuk menyekolahkan anaknya di sana.

“Tadinya yang daftar ada 110, 40-an mundur. Saat saya beritahu belum ada meubelair dan anak-anak dibekali meja lipat, beberapa keluar dari grup (WhatsApp),” ujar Mulyana.

Baca Juga:SDN Nagasari III Menuju Sekolah AdiwiyataKejari Eksekusi Terpidana Lee Jaeman

“Kami tidak pernah memaksa wali murid. Kondisi kami masih seperti ini. Sekarang ada 60-an siswa baru, dua rombel, mayoritas warga BTR,” sambungnya.

Mulyana menjelaskan, para wali murid sebenarnya sudah mengetahui tentang kondisi sekolah baru yang belum memiliki meubelair saat mendaftar. Sebagian besar memaklumi, meskipun ada yang mundur dan memindahkan sekolah anaknya ke tempat lain.

“Saya sampaikan bahwa kita beruntung punya gedung baru kepada orang tua. Mesti disyukuri. Ada yang sudah buka pendaftaran, tetapi sekolahnya masih menumpang,” tuturnya

Kendati dalam kondisi demikian, Mulyana memastikan, pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SDN Burangkeng 05 berjalan lancar hingga hari kedua.

“Orang tua kami libatkan berkolaborasi. Mereka berkenan membawa perlengkapan meja lipat dan tikar untuk alas,” jelasnya.

“Kegiatan intinya kita aja siswa mengenali ruangan-ruangan, cara atau aturan turun-naik tangga, termasuk main di area lapangan kami hindari dulu. Khawatir masih ada sisa bangunan berupa beling, paku, dan kaca. Sekolah juga menjelaskan tentang aturan terkait jadwal pelajaran, buku, dan ATK, serta kebersihan,” katanya. (dim)

0 Komentar