KOTA BEKASI – Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, bahwa vaksinasi Covid-19 lanjut usia (lansia) di Kota Bekasi belum mencapai target, karena ada ketidakcocokan data Dukcapil tingkat kota dan Dukcapil pusat.
“Kita belum capai target vaksinasi lansia disebabkan ada ketidakcocokan data Dukcapil tingkat kota dan Dukcapil pusat. Serta banyak lansia yang tidak lolos skrining dan meninggal dunia,” kata Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.
Tri mengatakan, ketidakcocokan data tersebut disebabkan karena banyak status data yang berubah. Banyak lansia yang telah meninggal dan banyak juga yang meninggal tidak melaporkan untuk pembuatan akta kematiannya. Bahkan, ada juga yang sudah pindah domisili ke luar Kota Bekasi.
Baca Juga:Jaksa Kantongi Hasil Pemeriksaan AhliPetugas Masih Temukan Sajam di Kamar WBP
“Koordinasi ini dilakukan karena pencapaian vaksinasi lansia belum mencapai target 80 persen. Bahkan, baru mencapai sekitar 63 persen lansia. Sehingga target pencapaian vaksinasi lansia di Kota Bekasi masih rendah,” jelasnya.
Selain itu, petugas vaksinasi di lapangan banyak menemukan lansia yang tidak lolos skrining. Ini menjadi salah satu faktor tidak tercapainya target vaksinasi lansia. Warga yang tidak lolos skrining dari yang hipertensi, diabetes, dan penyakit bawaan lainnya.
Pemkot Bekasi bersama dengan jajarapan Polrestro Bekasi Kota dan personel Kodim 0507/Kota Bekasi terus berupaya menjalankan program vaksinasi lansia di Kota Bekasi.
Pada 28 Februari, berdasarkan data fasilitas kesehatan (faskes) capaian vaksinasi dosis pertama lanjut usia di Kota Bekasi sebanyak 98.839 atau 63,3%.
Sementara itu, Koordinator Analisis Data Pusdatin Kemenkes, Farida Sibuea, mengatakan, berdasarkan data yang diterima Pusdatin, capaian target vaksinasi lansia di Kota Bekasi memang belum mencapai target yang ditentukan. Dia meminta Dukcapil Kota Bekasi untuk berkoordinasi dengan Dukcapil pusat agar data capaian vaksinasi lansia dapat diperbarui.
Tri saat bersama Kapolrestro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki dan Dandim 0507/Kota Bekasi, Kolonel Arm Iwan Aprianto berkoordinasi dengan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Pusdatin Kemenkes). (bbs/rie)