Menurutnya, momentum tahun 2022 ini akan menjadi aset penting untuk pengembangan baterai lithium untuk kendaraan listrik. Beberapa investor akan memulai konstruksi yang siap mengolah nikel dan kobalt menjadi bahan material lithium baterai.
“Dan pada tahun 2024, mobil-mobil listrik yang diproduksi di Indonesia sudah menggunakan baterai listrik dan juga komponen-komponen penting lainnya yang diproduksi di negara kita, Indonesia,” jelasnya. (amn)