Meski begitu, Tjetjep tidak pernah betul-betul meninggalkan dunia balap motor sepenuhnya. Ia masih mengikuti perkembangan dunia balap motor, mulai dari pembalap yang beradu cepat di MotoGP, perkembangan mesin motor balap, sampai Sirkuit Mandalika.
“(Sirkuit Mandalika) ini luar biasa. Ini salah satu yang terbagus. Ada laut, ada gunung. Itu jadi antik. Sama kayak Macau,” ucapnya.
Selain indah, Sirkuit Mandalika bisa memotivasi pembalap-pembalap Indonesia untuk menorehkan prestasi di kancah internasional. Apalagi, kata Tjetjep, pembalap-pembalap motor Indonesia pada 1970-an selalu diperhitungkan negara lain.
Baca Juga:Ridwan Kamil Hadiri Peresmian Pabrik Hyundai di Bojongmangu, Jabar Tempat Pertama Pabrik Mobil Listrik Indonesia, Segera Mengaspal di IKN NusantaraMiliki Gaya Hidup Sehat, Ridwan Kamil Ingatkan Bahaya Generasi Rebahan
” Tahun 70-an, 68 sampai 70 lebih, di Asia Tenggara, pembalap Indonesia paling jago, paling ditakutin. Pembalap Indonesia berani dan bagus-bagus,” katanya.
Tjetjep sendiri akan berulang tahun yang ke-83 pada 26 Maret 2022. Tiket menyaksikan langsung MotoGP dari Kang Emil merupakan kado terindah. Tjetjep pun tidak sabar mendengar deru mesin motor MotorGP.
“Gerung-gerungnya pasti beda,” ucap Tjetjep sambil merekahkan senyuman.
– Kondisi Kesehatan Baik, Sang Legenda Tjetjep Heriyana Berangkat Menuju Mandalika. (amn)