Jelang Ramadan Harga Sembako Mulai Naik 

Jelang Ramadan Harga Sembako Mulai Naik 
Sepuluh hari jelang Bulan Suci Ramadan, harga sejumlah komoditi di pasar tradisional di Karawang mulai merangkak naik. ayam potong, telur, kedelai, hingga minyak goreng menjadi komoditi yang paling mahal di pasar saat ini. 
0 Komentar

KARAWANG – Sepuluh hari jelang Bulan Suci Ramadan, harga sejumlah komoditi di pasar tradisional di Karawang mulai merangkak naik. ayam potong, telur, kedelai, hingga minyak goreng menjadi komoditi yang paling mahal di pasar saat ini. 

Meski demikian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Karawang menyebut, kenaikan harga yang terjadi saat ini masih dalam batas normal. Pasalnya, setiap mendekati momen hari besar seperti puasa dan idul fitri. Harga-harga di pasar tradisional naik mengikuti tingginya permintaan konsumen. 

Kepada KBE, Kepala Disperindag Karawang, Ahmad Suroto mengaku sudah melakukan pemantauan harga di sejumlah pasar tradisional. Dia membenarkan jika saat ini harga sejumlah komoditi mulai naik. 

Baca Juga:Polres Genjot Vaksin di DesaModus Jualan Pulsa Padahal Edarkan Obat Terlarang

“Ini kenaikan yang biasa ya, sebelum ramadan harga memang pasti naik. Tapi kami sedang antisipasi dengan terus melakukan pemantauan,” ujar Suroto, kepada KBE, Rabu, (23/4) kemarin. 

Data yang berhasil KBE himpun dari Disperindag Karawang, kenaikan mulai terjadi selama dua hari terakhir. Harga daging ayam potong yang semula Rp. 28.000 per kilogram, mini menjadi genap Rp. 30.000 per kilogram. Harga kacang kedelai juga naik, dari Rp. 13.000 per kilogram, kini menjadi Rp. 15.000 per kilogram. Harga telur juga naik, dari Rp. 20.800 per kilogram, kini menyentuh Rp. 22.500 per kilogram. Sementara, harga minyak goreng kemasan melambung tinggi mencapai hampir  Rp. 50.000 per dua liter setelah HET dicabut pemerintah pusat. 

“Solusinya sebelum ramadan nanti kita akan gelar operasi pasar bekerja sama dengan Bulog. Kita sediakan beras, gula, minyak, dan kebutuhan lainnya,” katanya. 

Suroto menjamin, Disperindag Karawang pasti bisa mengendalikan harga bahan pokok selama ramadan hingga menjelang idul fitri. Namun, untuk harga minyak goreng yang melambung tinggi pasca pencabutan HET oleh pemerintah pusat. Disperindag Karawang mengaku masih sulit dalam mengendalikan harga minyak goreng kemasan di pasaran. 

“Masyarakat engga perlu khawatir terkait harga-harga bahan pokok. Kecuali minyak goreng yang belum ada stabilisasi harga dari pusat, kita jadi sulit juga untuk mengendalikan,” pungkasnya. 

Suroto juga mengimbau, kepada seluruh warga Karawang untuk tidak panik dengan mulai tingginya harga kebutuhan pokok jelang ramadan. Pihaknya menggaransi, harga akan kembali normal saat bulan puasa tiba. 

0 Komentar