KBEONLINE.ID-DPRD Dorong Pemkab Karawang Persiapkan Langkah-langkah Mitigasi Bencana Banjir.
Anggota DPRD Kabupaten Karawang H. Danu Hamidi mendorong Pemkab Karawang untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi bencana alam dalam menghadapi musim penghujan, salah satunya dengan membersihkan saluran pembuangan air atau drainase.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Karawang itu meminta Pemkab Karawang segera mendeteksi dini terhadap potensi dan lokasi mana saja yang rawan terjadi bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor serta mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat.
“Saat ini kita sudah memasuki musim penghujan, kita harus bersiap siaga dalam menghadapi bencana alam. Pemkab Karawang harus melakukan deteksi dini potensi dan lokasi rawan bencana alam dan menginformasikan kepada masyarakat. Agar masyarakat dapat berhati-hati menghadapi bahaya bencana alam,” ujar H. Danu, Selasa, 19/12/2023.
Baca Juga:Tingkatkan Informasi Pelayanan, Kemenag Karawang Bekali 22 Anggota Humas, H Sopian: Kita Harus Terdepan dalam PelayananH. Ahmad Ardiansyah, SE., M.AP, Caleg DPRD Karawang Pilihan Dapil Satu dari PDI Perjuangan, Simak Riwayat Karir dan Pendidikannya..,
Ia menambahkan, ketersediaan sarana dan prasarana untuk penanggulangan bencana alam harus dipersiapkan dengan baik. Selain itu, kata dia, yang tidak kalah penting adalah mempersiapkan anggarannya.
“Pemkab Karawang harus mempersiapkan hal-hal yang penting, baik yang berkaitan dengan logistik maupun anggaran. Kesiapan dalam menghadapi bencana alam ini harus dilakukan dari sebelum hingga paska bencana alam,” tutur H. Danu.
Ia pun menekankan bahwa Pemkab Karawang harus memberikan perhatian dan perbaikan terhadap kondisi infrastruktur, seperti saluran pembuangan air atau drainase. Menurutnya, perbaikan dan pembersihan saluran pembuangan air menjadi hal yang sangat penting dalam mengantisipasi terjadinya banjir.
“Pemkab Karawang harus melihat kondisi saluran-saluran pembuangan air dan got. Kalau ada yang rusak, maka harus diperbaiki. Dan yang terpenting yaitu, membersihkannya dari sampah. Agar tidak ada saluran pembuangan air yang tersendat,” kata H. Danu.
Lebih lanjut, ia menerangkan, masyarakat yang berada di hilir atau muara harus senantiasa berhati-hati dari luapan air sungai, baik dari sungai Cibeet maupun sungai Citarum.
“Bagi masyarakat yang tinggal di dekat muara, harus siap siaga dari air sungai yang meluap ataupun dari melimpahnya air dari laut yang dapat menyebabkan air itu masuk ke darat hingga terjadi bencana alam,” jelas H. Danu.