Diketahui AD ketika menikah dengan IM, kondisinya cacat. Tangan kanannya buntung akibat kecelakaan. Meski memiliki kekurangan fisik, namun Asep selama ini mandiri dan bertanggung jawab menafkahi istrinya dengan ternak ayam skala rumahan.
Kusnadi dan keluarga korban, mempercayakan proses hukum kasus pembacokan itu kepada polisi. Terlebih pelakunya sudah ditangkap.
Meskipun pelaku masih di bawah umur, namun diharapkan ada keadilan. Karena bukan berarti dia bisa lepas dari jeratan hukum.
Baca Juga:Serius Atasi Problem Sampah di Karawang, Bupati Aep Datang Langsung Belajar Pengolahan Sampah Ekonomis ke Banyumas100 Anak di Cibarusah Menderita Stunting, Camat Minta Bantuan ke Swasta
AD saat ditanya keluarganta tentang penyebab pembacokan. Hanya mengatakan, pelakunya anak tirinya. Pelaku yang statusnya pelajar itu, bersalaman dengan korban. Lalu masuk ke dapur diduga mengambil golok. Golok dibacokan beberapa kali ke bagian kepala, leher, tangan dan kaki.
Setelah pembacokan itu, banyak yang mengira bahwa Asep sudah meninggal dunia. Karena setelah dibacok, AD tampak pingsan.
Kepala UPT Puskesmas Limbangan dr. Firman, ketika dimintai keterangan melalui telpon oleh radargarut.jabarekpres.com (gru kbeonline) mengatakan bahwa korban mendapatkan luka di bagian kepala, tubuh, tangan, leher dan kakinya.
Luka yang dialami korban ini diduga disebabkan benda tajam. Dan korban juga banyak mendapatkan jahitan di lukanya itu. Dari satu luka saja, ada yang lebih dari 10 jahitan.
Sekarang ini kata dr. Firman, korban sudah bisa berbicara normal bahkan sudah bisa makan dan minum. **