Banjir Melanda Desa Karangligar, Nenek Jompo dan Tunanetra Harus Dievakuasi

Kbeonline
Banjir Melanda Desa Karangligar, Nenek Jompo dan Tunanetra Harus Dievakuasi
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id – Banjir yang melanda Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, telah mengakibatkan ribuan warga terpaksa mengungsi. Ketinggian air yang mencapai 180 cm membuat banyak rumah terendam, memaksa sebagian warga untuk dievakuasi. Dalam proses evakuasi, perhatian khusus diberikan kepada seorang nenek jompo dan tunanetra, yang turut dievakuasi guna memastikan keselamatan mereka di tengah bencana.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Kaming, menyampaikan bahwa banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan tersebut selama tiga hari berturut-turut. “Hujan yang deras menyebabkan Sungai Citarum dan Sungai Cibeet meluap, sehingga air masuk ke permukiman warga,” kata Kaming, Minggu, 2/3/2025.

Banjir mulai menggenangi rumah warga sejak Jumat, 28 Februari 2025, dan hingga hari ketiga ini, ketinggian air masih mencapai 180 cm di beberapa titik. “Banjir kali ini sangat parah, karena ketinggian air terus bertambah hingga 180 cm,” ujar Kaming.

Baca Juga:Nonton 100 Girlfriends Who Really Love You Season 2 Episode 8 Sub Indo, Beautiful ThingsCepat Merasa Lapar Saat Puasa? Coba Lakukan Tips ini Saat Sahur

Dua dusun di Desa Karangligar yang paling terdampak adalah Dusun Pangasinan dan Dusun Kampek. Berdasarkan data sementara, terdapat sebanyak 323 rumah dengan 1.265 jiwa dan 426 Kepala Keluarga (KK) terendam banjir. Selain rumah, fasilitas umum seperti masjid, gedung PAUD, dan mushola juga tidak luput dari terjangan air bah.

Hal ini mengakitbatkan para penghuni terpaksa harus mengungsi ke beberapa titik yang lebih aman, antara lain ke Kantor Desa Karangligar, Rumah Bidan Heni, dan rumah warga yang tidak terdampak.

“Kami berusaha secepat mungkin bergerak menyelamatkan warga. Karena ketinggian air, maka warga harus mengungsi dan sebagian lagi melakukan evakuasi secara mandiri. Dalam prosesnya, kami juga telah berhasil mengevakuasi seorang nenek jompo dan tunanetra, mereka warga Dusun Kampek,” ungkap Kaming.

Proses evakuasi berjalan cukup lancar meski harus dihadapkan dengan kendala cuaca dan medan yang sulit dijangkau. Petugas BPBD dan relawan bekerja keras untuk memastikan keselamatan warga yang terjebak banjir. Beberapa warga yang sudah berhasil dievakuasi pun terlihat sangat cemas dengan kondisi rumah mereka yang terendam.

Di tengah musibah ini, BPBD Karawang tidak hanya fokus pada evakuasi warga, tetapi juga memperhatikan kebutuhan dasar mereka, terutama menjelang bulan Ramadan. “Kami akan membantu warga yang terdampak untuk menjalankan ibadah puasa dengan mengirimkan makanan untuk sahur dan berbuka,” tambah Kaming.

0 Komentar