Dicuekin Pemerintah, Dibangun Hasil Kenclengan

Dicuekin Pemerintah, Dibangun Hasil Kenclengan
BEDAH RUMAH : Pemuda Dusun Pangkalan dalam wadah Karang Taruna, melakukan bedah rumah warga miskin di Desa Mekarmaya.
0 Komentar

Perjuangan Para Pemuda Dusun Pangkalan Cilamaya Bangun Rumah Layak Huni

Pemkab Karawang memiliki program Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) yang dianggarkan dari APBN. Namun, program tersebut nyatanya belum dirasakan merata oleh semua masyarakat di Karawang.

WAHYUDIKarawang

Sudah belasan tahun. Wahidin (40) tinggal di sebuah gubuk reot yang sangat tidak layak huni. Pria pekerja serabutan itu, tinggal berdua dengan adiknya di dalam gubuk tua berbahan dasar bilik bambu.

Dengan penghasilan sehari-hari hanya Rp. 60 ribu dari hasil kerja jasa cuci motor. Wahyudin hanya bisa pasrah dengan keadaan, hingga akhirnya rumahnya roboh di terjang hujan lebat pertengahan bulan lalu.

Baca Juga:Subuh Maut di KM 70Petani Muarabaru Rebutan Air

Melihat rumah Wahyudin yang roboh tanpa perhatian pemerintah. Sekelompok pemuda dusun punya gagasan luar biasa. Melalui organisasi Karang Taruna. Para pemuda itu memulai insiasi untuk menjalankan program bedah rumah.

Bermodal tekat dan jiwa sosial yang tinggi. Serta dukungan dari masyarakat dan kepala dusun setempat. Para pemuda di Dusun Pangkalan 1, Desa Mekarmaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, akhirnya menjalankan misi bedah rumah itu.

“Awalnya kita mau rencanakan ini matang-matang. Tapi, saat proses itu rumah Kang Wahyudin sudah roboh di terjang angin. Makanya, kita percepat lakukan penggalangan dana,” ujar Ketua Karang Taruna Dusun Pangkalan, Khoerul Bahri, kepada KBE, Senin, (12/10/2020).

Bahri mengatakan, selama proses perencanaan hingga eksekusi pembangunan. Seluruhnya jadi tanggung jawab anak-anak muda disana. Bermodal pengalaman organisasi, mereka membuat rancangan anggaran bangunan (RAB) untuk rumah tinggal layak huni milik Wahyudin.

“Alhamdulillah respon warga luar biasa. Semua gotong royong jadi donatur. Termasuk para kontraktor di PLTGU, mereka ikut andil,” katanya.

Jika mengacu pada RAB, untuk menyelesaikan rumah Wahyudin. Dibutuhkan anggaran sekitar Rp. 23 juta. Berjalan sudah dua pekan, pembangunannya kini sudah mencapai 70 persen. 

Namun, Bahri mengaku, pihaknya masih memiliki banyak hutang cash bon. Baik berupa material, maupun upah tukang yang membangun rumah Wahyudin.

Baca Juga:Komisi IV Dorong Bantuan untuk OKPKades Cikalong Optimis Hadapi Riksus

“Selama untuk kebaikan kita tidak takut. Disekitar kita banyak orang baik. Dukungan bapak-bapak kontraktor PLTGU juga sangat baik. Apa lagi dengan masyarakat. Uang segitu insya allah kami mampu,” tandasnya.

0 Komentar