Minta Sabuk Pantai, Datang Mie Instan

Minta Sabuk Pantai, Datang Mie Instan
0 Komentar

DPRD Kesal Pemkab Lamban Respons Bencana Rob Tanjungbaru

KARAWANG– Tiga hari di terjang banjir rob air laut, membuat banyak rumah hinnga tempat ibadah di bbir Pantai Tanjung Baru, di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon rusak. Terjangan air laut tidak hanya masuk ke dalam rumah warga. Tapi juga sampai merusak sejumlah fasilitas wisata yang ada di lokasi wisata pantai di utara Karawang itu. Kepala Desa Pasirjaya, Abdul Hakim melaporkan, selama tiga hari diterjang banjir rob. Sedikitnya ada 6 rumah warga mengalami rusak, 1 musala ambruk, 1 masjid rusak berat, dan belasan warung di pinggir pantai juga ikut menjadi korban amukan air laut. Namun, hingga saat ini. Bantuan yang diharapkan warga tak kunjung tiba. Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Karawang, melalui BPBD dan Dinas Sosial baru sekadar meminta data kerusakan dan kerugian yang dialami warga di Pantai Tanjungbaru. “BPBD cuma minta data saja. Kami buat permohonan untuk cek langsung ke lapangan. Tapi tidak ada yang datang,” ujar Abdul Hakim, kepada KBE, Rabu, (18/11/2020). Kades yang akrab disapa Saglak itu bilang, Pemkab Karawang sejauh ini hanya minta data saja. Tanpa ada realisasi memberikan bantuan.  Diketahui, sikap seperti itu juga pernah di erima warga Desa Pasirjaya, khususnya di Pantai Tanjung Baru pada musibah banjir rob sebelumnya. Di mana, setelah data dikirim, Bantuan yang datang tak seperti apa yang diharapkan oleh warga.

“Bantuan yang diberikan tidak pernah konkret dengan apa yang dibutuhkan oleh warga. Setiap musibah, hanya ngasih air mineral dan mie instan saja,” ujarnya.

Ada pun kebutuhan mendesak yang diinginkan warga Tanjung Baru, kata Saglak, adalah sabuk pantai pemecah ombak yang bisa mengurangi dampak ketika terjadi banjir rob lagi. Selain itu, tempat relokasi dan pengungsian pun, hingga saat ini belum difasilitasi oleh pemerintah daerah.

Baca Juga:Purwakarta Zona Merah LagiSidang Skandal PDAM Jilid II Mendadak Ditunda, KAP Dua Kali Mangkir

“Dampak banjir rob ini bukan cuma merusak rumah dan fasilitas. Tapi merugikan bagi petani dan petambak ikan bandeng disana,” paparnya.

“Gara-gara air rob, 200 hektare sawah terancam gagal panen. 10 hektare tambak bandeng dan 15 hektare tambak garam bisa merugi ratusan juta rupiah,” timpalnya.

0 Komentar