Sawah Diterjang Rob, Terancam Gagal Panen

Sawah Diterjang Rob, Terancam Gagal Panen
AIR LAUT: Seorang petani di Cilamaya melihat sawahnya yang direndam air asin dari karena laut pasang.
0 Komentar

Derita Petani Karawang di Tengah Masa Pendemi

Banjir rob yang melanda sejumlah pesisir di Kabupaten Karawang sejak tiga hari lalu, berdampak pada sektor pertanian. Pasalnya, air laut yang merangsek masuk ke daratan, sampai ke lahan area pesawahan. Dampaknya, ratusan hektare sawah di pesisir terancam gagal panen.

WAHYUDIKarawang

Seperti di Pantai Tanjung Baru, Kecamatan Cilamaya Kulon. Abrasi yang terjadi selama bertahun-tahun, membuat banjir air rob tak tertahankan untuk masuk ke area sawah milik petani di sana.

Menurut Kepala Desa Pasirjaya, Cilamaya Kulon, Abdul Hakim alias Saglak. Tak kurang dari 100 hektare sawah di sekitar Pantai Tanjung Baru terendam air laut. Padahal, tanaman padi di area pesawahan tersebut sudah matang susu.

Baca Juga:Gugus Tugas Kebanjiran Telepon Pengaju SIKMHarus Siap Jika Kasus Melonjak

“Lebih dari 100 hektare kalau di hitung. Rata-rata usia tanam sudah 60 hari, sudah matang susu. Kalau terendam air asin, bisa gagal panen,” ungkap Kades Pasirjaya, kepada KBE, Kamis, (4/6).

Pria yang akrab di sapa Saglak itu menjelaskan, jika tidak segera di dorong dengan air tawar dari irigasi. Maka ratusan hektare sawah di Tanjung Baru akan terdampak dari banjir rob yang terjadi Rabu, (3/6)  kemarin.

Jika pun tanaman sawahnya hidup, kata dia, maka proses pertumbuhannya tidak akan maksimal. Tanaman padi akan jadi kerdil, dan membuat kualitas padi jadi jelek.

“Yang ditanam disana rata-rata varietas ciherang dan invari. Saya harap air tawar segera bisa digelontorkan ke arah tanjung baru,” pintanya.

Kata Saglak, yang membuat ia kepikiran. Mayoritas petani di Pantai Tanjung Baru saat ini sudah tidak lagi tergabung dalam asuransi tani dari Dinas Pertanian.

“Itu buat saya kepikiran terus. Kalau tahun kemarin mah masuk asuransi, tahun ini pada tidak ikut,” tukasnya.

Salah satu petani di Tanjung Baru, Adit mengaku khawatir. Jika kondisinya terus seperti ini, maka sawahnya benar-benar akan mengalami gagal panen.

Baca Juga:ABG Cikampek Edarkan SabuKapolres: Kedatangan Irwasum Hanya Pengawasan

“Sudah tiga hari air pasang tinggi terus. Sampai merendam area sawah kami. Kalau begini, nanti sawah kita bisa gagal panen,” ucapnya khawatir.

“Saya mohon kepada tim pengairan, segera bantu petani di pesisir. Jangan sampai gagal panen,” imbuhnya. (*)

0 Komentar