SEKDA MENGLARIFIKASI: DANA BTT SISA RP 2 M BARU ORET-ORETAN, DAN BELUM TERPAKAI

SEKDA MENGLARIFIKASI: DANA BTT SISA RP 2 M BARU ORET-ORETAN, DAN BELUM TERPAKAI
Sekda Karawang, Acep Jamhuri
0 Komentar

KARAWANG- Pernyataan Sekda Karawang, Acep Jamhuri soal dana BTT yang hampir habis tiba-tiba berubah. Kepada awak media, Acep menglarifikasi ucapan dia jika dana BTT sebanyak Rp 50 M itu sejauh ini masih utuh. Alias belum dikeluarkan sepeser pun. Penuturan Acep ini diucapakan pada suasana saat isu dugaan cashback pembayaran hotel isolsi covid-19 ramai di publik. Soal pembayaran kepada hotel isolasi covid-19, belum lama ini Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengucapkan, Pemkab Karawang harus merogoh kocek Rp 8 miliar per bulannya. Sedangkan Acep menyebut sampai bulan Februari tagihan di angka Rp 10 M. Biaya yang begitu membengkak, membuat Pemkab Karawang sedang menyiapkan skema lain dan takkan lagi menggunakan hotel sebagai tempat isolasi pasien covid-19. Dana BTT yang jumlahnya Rp 50 M salah satunya digunakan untuk membayar kepada hotel tempat para pasien covid-19 diisolasi. Sebeleumnya Acep menuturkan yang tersisa hanya Rp 2 M sehingga Pemkab Karawang terpaksa bakal kembali melakukan refocusing anggaran dan menyoret program-program kerja SKPD.  Namun terbaru, Acep menglarifikasi jika dana yang tersisa sekitar Rp 2 M itu baru orat-oret perhitungan. Bukan sudah dibayarkan. Hal ini disinyalir ia sampaikan dalam upaya menangkis isu adanya dugaan cashback pembayaran hotel isolasi covid-19. “Hanya perhitungan, bukan hanya habis lagi, justru masih kurang. Kalau dihitung setahun itu kurang lebih habis 185 miliar kebutuhannya, kalau menggunakan sewa hotel. Sekarang 50 miliar BTT di APBD belum digunakan. Sementara hotel sudah digunakan (disewa) untuk Januari, Februari sama Maret,” terangnya. Tak ayal, berubah-ubahnya pernyataan yang disampaikan oleh sekda kepada publik soal penggunaan dana BTT yang sebelumnya sisa Rp 2 M dan diklarifikasi angka itu baru sbatas oret-oretan alias uangnya masih ada dan belum dipergunakan dikritik oleh banyak pihak. “Pernyataan Sekda pada awal Maret itu tidak ada embel-embel perkiraan. Seharusnya selaku pimpinan dan pejabat negara itu bicaranya jangan plin-plan, karena ini menyangkut uang rakyat,” kata Ketua DPD J.P.K.P Kabupaten Karawang, Bambang Sugeng kepada awak media, minggu (21/3/2021). Bambang merasa aneh dengan berubahnya pernyataan Sekda pas bersamaan dengan ramainya isu bergulirnya kasus cashback yang kini jadi omongan publik. “Kenapa ketika ramai isu cashback kok pernyataannya berubah, apakah ini ada korelasinya?” ucapnya mempertanyakan. Tak Lagi Gunakan Hotel Sebelumnya, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengambil langkah untuk mengubah kebijakan penanganan isolasi dengan cara, mengoptimalkan Satgas Covid-19 di tingkat kecamatan sampai ke desa. “Itu sekitar Rp. 8 miliar per bulan untuk penanganan pasien di hotel dan rumah sakit. Dan ini membuat kita kedodoran. Sekarang kita siapkan skema lain,” ungkap Cellica, Senin (15/3/2021) di Kecamatan Tempuran.

0 Komentar