Sisi Lain Tingginya Antusiasme Vaksinasi Masal di Karawang, Jadi Berkah Bagi Pedagang Asongan

Sisi Lain Tingginya Antusiasme Vaksinasi Masal di Karawang, Jadi Berkah Bagi Pedagang Asongan
PEDAGANG : Sarip (40) pedagang asongan yang untung banyak dari program vaksin keluarga di Karawang. 
0 Komentar

Sudah belasan tahun Saripudin (40) menggeluti profesi sebagai pedagang asongan. Selama Pandemi Covid-19 melanda Karawang, omzet jualan dia mengalami penurunan yang drastis. Namun, kini ada harapan bagi Saripudin untuk tetap bertahan di masa yang sulit ini. Antusiame tinggi pelaksanaan vaksin masal di sejumlah titik di Karawang rupanya membawa berkah sendiri bagi para pedagang asongan yang berjualan di sekitar lokasi. Saripudin adalah salah satunya. Pedagang berbagai minuman dingin dan kopi itu, mengaku mendapat keuntungan besar selama proses vaksinasi masal ini berjalan di Karawang.  Abah Sarip, begitu biasa ia di panggil rekan-rekanya. Ia mengaku sempat putus asa dan ingin segera meninggalkan pekerjaan jualan asongan yang sudah ia geluti selama belasan tahun. Tapi sekarang, dia justru semakin bersemangat dan menambah terus stok dagangannya. Lantaran terus mendapat keuntungan besar selama proses vaksinasi berjalan.  “Biasanya saya berangkat dari rumah subuh-subuh, dagangnya ke lampu merah, atau parkiran yang ramai. Sekarang enak, ada program vaksin, jadi jualannya dekat rumah saja,” ujar Sarip, saat berbincang dengan KBE, kemarin (8/9) di Kantor Desa Cikalong, Kecamatan Cilamaya Wetan.  Abah Sarip menceritakan, awal tahun 2021 kemarin menjadi titik terburuknya berjualan asongan. Pasalnya, waktu itu lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Karawang menjadi yang tertinggi di Indonesia. Meski pun butuh uang untuk menghidupi satu anaknya. Sarip mengaku lebih mementingkan kesehatan ketimbang harus berjualan di pusat kota Karawang.  Selama berbulan-bulan itu, lanjut Sarip, dia hanya bekerja serabutan di sekitar rumahnya. Mulai dari menjadi kuli tani, kuli bangunan, hingga ikut proyek bangunan yang dikerjakan pemerintah desa.  “Alhamdulillah saya dapat bantuan UMKM yang Rp. 1,2 juta. Uang itu saya pakai modal lagi dan bertahan sampai sekarang,” kata Sarip. 

Soal dagangannya sekarang, Sarip mengatakan, peningkatannya jelas sangat jauh dari masa-masa suram di awal tahun 2021. Jika biasanya setiap hari ia membawa pulang uang Rp. 25.000 – Rp. 50.000 per hari. Kini, Sarip bisa untung dua hingga tiga kali lipat dari hari-hari normal biasanya.  “Cukup jalan kaki ke kantor desa, tawarin kopi sama minuman ke orang-orang yang lagi antri vaksin. Alhamdulillah banyak yang beli,” kata pria paruh baya yang murah senyum ini.  “Biasanya sehari cuma Rp. 25.000 kalau rame Rp. 50.000 dapet. Sekarang alhamdulillah bisa sampai Rp. 200.000 sehari,” imbuhnya.  Pantauan KBE di sekitar lokasi vaksinasi. Jumlah warga yang menunggu antrean setiap harinya, diprediksi tak pernah kurang dari 100 orang di setiap lokasi. Rata-rata mereka menunggu jatah vaksin itu, bisa dua hingga tiga jam setiap orang, bahkan bisa lebih.  Kerumunan yang terjadi di tiap lokasi sentra vaksinasi. Ditangkap sebagai peluang bisnis oleh para pedagang kecil seperti Saripudin. Apa lagi, sekarang sedang berjalan dosis ke dua vaksin keluarga oleh bidan. Dimana lokasinya tersebar di kantor-kantor desa. Jelas, peluang usaha bagi para pedagang asongan sangat besar disana. (wyd)

0 Komentar