Masihkah Pemerintahan Jokowi Berpihak pada Petani? Tahun 2024 Subsidi Pupuk Dikurangi Sampai 50 Persen

Tahun 2024 Subsidi Pupuk Dikurangi Sampai 50 Persen
Tahun 2024 Subsidi Pupuk Dikurangi Sampai 50 Persen
0 Komentar

KBEONLINE.ID- Tahun 2024 subsidi pupuk dikurangi sampai 50 persen. Artinya penurunan jumlah pupuk subsidi tahun 2024 ini paling signifikan. Masihkah Pemerintahan Jokowi berpihak para petani?

Diketahui pupuk subsidi jenis urea turun +50% dari tahun kemarin. Dan pupuk subsidi jenis NPK turun +30% dari tahun kemarin.

Per hektar per musim seorang Petani hanya mendapatkan pupuk subsidi urea sebanyak 145 kilogram dan NPK sebanyak 59 kg. Jika dibandingkan dengan tahun kemarin (2023) seorang Petani per hektar per musim masih mendapatkan 250 kilogram pupuk subsidi urea dan 150 kg NPK.

Baca Juga:Kampanye Akbar Anies di Cikarang Disusupi Banyak Copet, Ibu Ini Baru Sadar Tasnya dalam Kondisi TerbukaReka Ulang Pembunuhan Sadis Karyawan Toyota Dipenuhi Warga: Jangan Sampai Punya Istri Seperti Itu

Saat harga Urea global turun di angka USD 313 per April 2023 dan harga NPK global masih tinggi di angka USD 1.200 per Maret 2023. Berdasarkan rilis Kompas per tanggal 6 Desember 2023,

Pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp. 26,68 Triliun untuk menyediakan 4,8 juta ton pupuk subsidi urea dan NPK.

Sejak 2019 anggaran APBN untuk subsidi pupuk turun, dari Rp. 34 Triliun pada 2019 turun terus setiap tahun sampai pada tahun 2024 sebesar Rp. 26 Triliun.

Kenaikan harga pupuk global tidak di barengi dengan kenaikan anggaran pupuk subsidi Pemerintah. Tapi yang ada terus di pangkas anggarannya, mengakibatkan pupuk yang di subsidi turun karena anggaran yang di kurangi dan harga pupuk global yang masih tinggi.

Padahal pertanian tanaman pangan masih menyumbang 2,8 % lapangan kerja dan menyumbang 2,3 % terhadap PDB atas dasar harga berlaku.

Pertanyaannya, apakah para petani harus diam dan berpasrah diri mendapati Pemerintah tidak berpihak pada pertanian pangan Indonesia?.

“Kita Petani seperti sapi perah yang diminta menaikkan produksi tapi di satu sisi biaya produksi pertanian kita terus meningkat,” ujar Kian Santang, petani asal Kecamatan Pedes, Karawang.

Baca Juga:Begini Cara 2 Eksekutor Menghabisi Nyawa Karyawan Toyota yang Didalangi IstrinyaINFO PENTING… Konsolidasi Usulan Formasi CASN 2024 Masih Dibuka Hingga 31 Januari 2024

” Berpikir ketahanan pangan dengan food estate yang menghamburkan triliunan anggaran ketahanan pangan, tapi mengorbankan pupuk subsidi Petani pangan,” sindirnya lagi.

0 Komentar