Tanah dan Air Karawang Diambil dari Masjid Agung Syekh Quro, Kabupaten Bekasi dari Sumur Tujuh

Tanah dan Air Karawang Diambil dari Masjid Agung Syekh Quro, Kabupaten Bekasi dari Sumur Tujuh
0 Komentar

Presiden Jokowi menuturkan, prosesi penyatuan tanah dan air tersebut merupakan penanda dimulainya cita-cita dan pekerjaan besar, yaitu pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara. Hal ini juga sebagai bentuk dari kebhinekaan dan persatuan yang kuat dalam rangka membangun Ibu Kota Nusantara.

“Baru saja tadi tanah dan air yang dibawa oleh 34 Gubernur telah kita satukan di tempat yang akan menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara. Terima kasih kepada para Gubernur, ini merupakan bentuk dari kebhinekaan dan persatuan yang kuat dalam rangka membangun Ibu Kota Nusantara ini,” tutur Presiden.

Jokowi menilai kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/ Polri, pihak swasta dan komponen masyarakat begitu kuat dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Baca Juga:Ridwan Kamil Serahkan Kendi ke Jokowi, Isinya Tanah dan Air dari 27 Daerah di JabarSikapi Kasus Doni Salmanan, Ridwan Kamil: Jangan Mempermasalahkan yang Menerima Sumbangan

“Ini akan sangat membantu agar apa yang dicita-citakan ini segera terwujud,” ucapnya.

Presiden berharap, proses pembangunan Ibu Kota Nusantara yang akan jadi ikon baru dan kebanggan Bangsa Indonesia itu berjalan lancar sesuai dengan target dan tanpa hambatan berarti.

“Semoga hidayah dan barokah dari Allah SWT memberikan kemudahan dan kelancaran dalam membangun Ibu Kota Nusantara,” harapnya.

Usai prosesi penyatuan air dan tanah, Presiden Jokowi dijadwalkan akan berkemah di lokasi pembangunan Ibu Kota Nusantara bersama sejumlah Menteri, Kepala Otorita IKN, dan para tokoh adat.qaqa. (amn)

0 Komentar