Tingkatkan Kualitas Kepala Sekolah

Tingkatkan Kualitas Kepala Sekolah
RAPAT INSPIRASI: Direktur Eksekutif Inspirasi, Patrya Pratama (berdiri) saat memaparkan proses kemajuan program inspirasi dalam pertemuan pemangku kepentingan daerah yang dihadiri perwakilan Disdikpora, Kemenag, Bappeda, Korwilcambidik, K3S, pengawas dan kepala sekolah, Selasa (29/9/2020).
0 Komentar

58 SD Ikuti Program Inspirasi Angkatan Kedua

KARAWANG– Sebanyak 58 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Karawang mengikuti program inspirasi angkatan kedua yang digelar lembaga non-profit dan independen, Inspirasi. Program inspirasi dilaksanakan sebagai upaya peningkatan kualitas kepemimpinan kepala sekolah agar berdampak pada meningkatnya kualitas hasil pembelajaran guru dan siswa.

“Persiapan program inspirasi angkatan kedua telah kami mulai sejak Juli 2020. Insyaallah program ini akan kami laksanakan hingga Juli 2021,” ujar Direktur Eksekutif Inspirasi, Patrya Pratama kepada KBE, Selasa (29/9/2020).

Patrya mengatakan, program inspirasi yang sementara hanya melibatkan SD dan MI di Kabupaten Karawang telah berjalan sejak 2019. Angkatan pertama yang dilaksanakan selama 1,5 tahun mulai Juli 2019 hingga Desember 2020 diikuti 20 SD dan 5 MI yang berasal dari Kecamatan Klari dan Lemahabang.

Baca Juga:Gencar Razia Masker, Warga Tidak JeraUMKM Menurun, SDC Terus Bangkitkan Usaha

“Karawang ini merupakan daerah rintisan dari program inspirasi. Untuk angkatan kedua pesertanya hanya melibatkan SD, tapi jumlahnya jauh lebih banyak yaitu 58 SD dari Kecamatan Pakisjaya, Majalaya dan Ciampel,” ucapnya.

Berbeda dari angkatan pertama yang sepenuhnya dilaksanakan oleh Inspirasi, jelas Patrya, dalam menjalankan program inspirasi angkatan kedua akan melibatkan 6 pengawas, 9 K3S dan 3 Korwilcambidik sebagai tandem fasilitator dari Inspirasi.

“Maka dari itu, Inspirasi terlebih dulu memberikan pemahaman kepada para pengawas, K3S dan Korwilcambidik melalui workshop yang kami gelar mulai Agustus hingga September 2020. Tujuan diikutsertakan pengawas, K3S dan Korwilcambidik untuk memastikan keberlanjutan program. Ketika program inspirasi selesai, maka pihak-pihak tersebut yang akan membina sekolah. Jadi nantinya sekolah tidak bingung harus bertanya ke siapa. Kami juga tentunya tidak melepas begitu saja, akan tetap memberikan support pasca program selama satu tahun,” jelasnya.

Kendati ada beberapa perbedaan teknis pelaksanaan dari angkatan pertama, Patrya memastikan program inspirasi yang dimonitor juga oleh Kemendikbud karena dinilai memiliki program yang sejalan dalam mendorong kompetensi kepala sekolah agar lebih fokus dalam memimpin proses pembelajaran, akan tetap diselenggarakan dalam bentuk workshop dan praktik.

“Seperti angkatan pertama, peserta terdiri dari seorang kepala sekolah dan guru dari masing-masing sekolah. Mereka akan mengikuti minimal tujuh pertemuan mulai September ini. Setiap pertemuan diawali oleh workshop kemudian praktik di sekolah. Karena saat ini sedang terjadi pandemi, metode pelaksanaan workshop dan praktik akan mengkombinasikan tatap muka dan online. Pelaksanaan workshop juga tidak lagi dilakukan di satu tempat secara bersamaan, tapi di masing-masing kecamatan,” tuturnya.

0 Komentar