Fakta Mengejutkan! Pria Lebih Rentan Terkena Kanker Kulit, Inilah Alasannya

Pria Lebih Rentan Terkena Kanker Kulit
Ilustrasi Gambar Pria Lebih Rentan Terkena Kanker Kulit (Halodoc)
0 Komentar

KBEonline.id – Tahukah kamu? Berdasarkan hasil penelitian, pria ternyata lebih sering mengalami kanker kulit dibandingkan wanita. Para dokter pun membeberkan faktor-faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.

Kanker kulit adalah penyakit yang menyerang lapisan luar kulit akibat pertumbuhan sel-sel abnormal, biasanya karena adanya mutasi pada jaringan kulit. Meski kasus kanker kulit di Indonesia masih jauh lebih sedikit dibandingkan kanker payudara, paru-paru, kolorektal, atau prostat-yakni kurang dari 1,2%-namun kanker kulit tetap masuk dalam 15 besar jenis kanker terbanyak di Indonesia menurut data Globocan 2020. Untuk kanker kulit non-melanoma sendiri, prevalensinya tercatat sekitar 1,99% dengan tingkat kematian 1,48%.

Menurut dr. M Yadi Permana, SpB(K) Onk, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), pria lebih rentan terkena kanker kulit karena mereka lebih sering berada di bawah sinar matahari dan jarang menggunakan tabir surya. Selain itu, pria juga cenderung mengabaikan perubahan pada kulit, seperti munculnya tahi lalat atau lesi kecil, sehingga sering terlambat memeriksakan diri ke dokter.

Baca Juga:Unlock Your Superpower, Temukan 'Flow State' dan Taklukkan Produktivitas!Rahasia Keberuntungan: Kunci Sukses Ada di Tanganmu!

Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa wanita biasanya lebih memperhatikan peringatan tentang bahaya sinar matahari dan perkembangan melanoma. Pria, di sisi lain, lebih suka beraktivitas di luar ruangan tanpa perlindungan ekstra dan malas melaporkan jika ada perubahan mencurigakan pada kulit mereka.

Paparan sinar ultraviolet (UV), terutama UVB, menjadi penyebab utama kanker kulit. Risiko ini meningkat saat musim kemarau karena indeks UV yang tinggi. Selain itu, faktor keturunan juga berperan besar: jika ada riwayat keluarga dengan kanker kulit, risiko seseorang bisa meningkat hingga 10 kali lipat.

Gejala kanker kulit bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada ukuran, warna, dan jenis kulit. Namun, menurut dr. Yadi, tanda-tanda yang sering muncul biasanya berada di area yang sering terpapar sinar matahari, seperti leher dan punggung tangan. Awalnya bisa berupa bercak atau benjolan kemerahan yang bersisik, yang sering kali disangka tahi lalat biasa.

Jadi, meskipun kanker kulit tidak sebanyak jenis kanker lain di Indonesia, pria sebaiknya lebih waspada. Jangan abaikan perlindungan kulit dan segera periksakan ke dokter jika menemukan perubahan mencurigakan pada kulit. Pencegahan dan deteksi dini adalah kunci untuk menghindari risiko kanker kulit!

0 Komentar