Pembangunan Bendungan Srengseng Hilir (BSH) Kejar Target Selesai November 2025

Satpol PP Kabupaten Bekasi tertibkan puluhan bangunan liar .
Penertiban puluhan bangunan liar di tiga Kecamatan yang berada di bantaran kali Cikarang Bekasi Laut (CBL), Rabu (16/4). --KBE--
0 Komentar

BEKASI, KBEonline.id – Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Kontruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi mempercepat pembangunan Bendungan Srengseng Hilir (BSH) 0 yang berlokasi di Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Proyek strategis ini diharapkan selesai pada November 2025, dengan tujuan utama mengatasi kekeringan yang kerap melanda wilayah utara Bekasi pada musim kemarau.

Kepala Dinas SDABMBK, Henry Lincoln mengatakan bahwa pembangunan bendungan itu telah mundur selama dua bulan dikarenakan adanya bangunan liar (bangli) sehingga alat berat tidak bisa langsung melakukan pengerjaan.

Baca Juga:Brits Hotel Karawang Hadirkan Layanan Antar-Jemput Gratis ke Stasiun Whoosh: Komitmen Nyata Kenyamanan TamuProyek Pembangunan Rehabilitasi Stadion Singaperbangsa Dilanjutkan, Pemkab Karawang Siapkan Rp15 Miliar

“Kita kontrak itu sampai November tahun ini. dikejar target. Nah kemarin kita udah mundur dua bulan. Kita terlambatnya karena tadi ada bangli, kita minta bantuan Satpol PP, Kan ada tahapan dari mulai pemberitahuan, sosialisasi, terus kemudian lagi pembongkaran. Karena kita udah lewati tahap itu, sekarang kita lagi ngejar fisiknya,” ucap Henry kepada Cikarang Ekspres, Senin (05/05).

Menurutnya, bendungan BSH 0 itu akan difungsikan untuk meninggikan air apabila musim kemarau tiba. Tujuannya, agar kekeringan tidak lagi melanda area persawahan warga di wilayah utara seperti tahun-tahun sebelumnya yang mengakibatkan gagal tanam dan para petani merugi. Nantinya pada bendungan itu akan dibuat pintu air yang berfungsi untuk membendung air sehingga tinggi muka air dapat meningkat dan dapat mengaliri kali srengseng.

“Kalau sekarang kan musim kering, air kan los terus kan ke CBL. Nah ini yang kita bendung, terus kita bikin intake, intake buat ke utara, ke srengseng hilir, gitu. Seperti itu fungsinya,” tambahnya.

Pada tahap pembangunan fisik ini, lanjut Henry, anggaran sekitar Rp 80 miliar. Dalam pembangunan ini juga dilandasi Nota Kesepahaman antara Pemkab Bekasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC). Dimana kebutuhannya mulai dari pembangunan bendungan hingga normalisasi dari titik BSH 0 sampai BSH 34 di Desa Pantai Harapanjaya, Kecamatan Muaragembong.

“Nah ini kita bagi, yang bendungan hanya sekitar Rp 80an miliar, Normalisasi itu dikerjakan oleh BBWS,” terang Henry.

Ketika bendungan ini sudah rampung, Henry menyebut bahwa nanti aka nada petugas operasional dari Perum Jasa TIrta yang bertugas untuk mengatur debit air. Selain itu, peran bendungan BSH 0 ini dikatakan Henry merupakan permintaan dari para petani di wilayah utara, dimana terdapat 2.000 hektar lebih persawahan bergantung pada debit air saluran sekunder Srengseng Hilir.

0 Komentar