Bansos Pemkab “Molor” Lagi

0 Komentar

Para Kades Pusing Ditanya Warga

50 Ribu Lebih Keluarga Menanti

KARAWANG– Ratusan pemerintah desa di Kabupaten Karawang sudah mendistribusikan Bantuan Sosial (Bansos) tahap ketiga dari BLT Dana Desa pekan ini. Di sisi lain, Jaring Pengaman Sosial (JPS) dari Pemkab Karawang baru satu kali disalurkan. Padahal, lebih dari 50 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) dari dana recofusing itu, sedang menanti datangnya bantuan.

Ketua Forum TKSK Kabupaten Karawang, Leo Fitriana menuturkan, sejumlah bantuan sosial dari berbagai pintu sudah disalurkan masing-masing lebih dari 2 tahap. Mulai dari BST Kemensos, BLT Dana Desa, hingga pendistribusian BPNT perluasan.

Namun, kata Loe, Bansos Kabupaten yang nominalnya hanya Rp. 300 ribu per bulan per KPM itu, belum jelas realisasinya di tahap 2 ini. Padahal, katanya, 50 ribuan lebih penerima manfaat bantuan tersebut sudah menanti.

Baca Juga:Warga Makin MenderitaAtasi Masalah Pengairan di Pakis-Batujaya, Distan Karawang Mau Lakukan Pipanisasi

“Kalau BPNT perluasan sudah terdistribusi. Tapi untuk Bansos Tunai Pemkab masih belum. (Alasannya, red) silahkan tanya ke pihak berwenang,” ucapnya, Selasa, (18/7).

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karawang, Abdul Aziz menuturkan, data penerima bansos kabupaten tahap ke 2 sebenarnya sudah selesai. Bahkan, kata dia, data tersebut sudah disampaikan kepada pihak Pos Karawang.

Saat disinggung kapan waktu pencairan, Aziz hanya menjawab masih dalam proses.

“Data mah sudah siap, tapi pencairannya masih dalam proses,” ungkapnya.

Sebelumnya, Aziz menjelaskan, alokasi jumlah KPM Bansos Kabupaten jika berkaca pada tahap pertama kemarin ada 50.161 KPM yang tersebar di 30 kecamatan se-Karawang.

Namun, kata dia, realisasi di tahap satu kemarin hanya 97, 05 persen. Atau 48.679 KPM. Sedangkan, 1.482 KPM yang tak terserap anggarannya dikembalikan ke kas daerah.

“Kita harap tahap ke dua ini bisa segera didistribusikan,” ujarnya.

Disisi lain, salah satu penerima Bansos Kabupaten, Rohim mengaku cemburu dengan penerima bansos dari pintu lain. Pasalnya, selain nominalnya lebih besar. Bansos dari pintu lain itu sudah cair rata-rata tiga kali.

“Ini kan tidak adil pak. Tetangga saya sudah dapat Rp. 600 ribu tiga kali. Saya cuma Rp. 300 ribu satu kali saja,” keluh pedagang sayur di Cilamaya itu.

0 Komentar