Menelisik Cilempung: Dicap Kampung Begal, Padahal Penduduk Aslinya Religius

Menelisik Cilempung: Dicap Kampung Begal, Padahal Penduduk Aslinya Religius
PEMUKA AGAMA : Hampir setiap hari ba’da salat Isya, para pemuka agama di Dusun Ceah Desa Pasirjaya Cilamaya Kulon rutin menggelar pengajian. (WAHYUDI/KARAWANG BEKASI EKSPRES)
0 Komentar

generasi muda, untuk ikut andil dalam setiap pengajian di majelis taklim yang
ada di Dusun Ceah ini.

“Ingat,
sekurus-kurusnya ikan, pasti ada dagingnya. Sejelek apa pun Desa Pasirjaya,
pasti ada sisi baiknya,” ucapnya.

“Jangan
pandang sebelah mata, dengan hanya melihat buruknya saja,” tukasnya.

Pengurus
Majelis Sobiqul Khoerot itu mengungkapkan, kekesalannya memuncak saat ia hendak
membeli peci baru di salah satu toko pakaian muslim di luar desa. 

Baca Juga:Ki Serut, Kampung 1001 Santri di CilamayaPabrik Ban Pesawat Dunia Bakal Dibangun di Karawang

Ismail
yang mengaku sebagai santri dari Desa Pasirjaya, justru mendapat justifikasi
yang tak mengenakan dari pemilik toko tersebut.

“Beli
peci buat apa pak? Emang ada orang baik yang di desa itu (Pasirjaya,red)
?,” kata Ismail, menirukan ucapan penjual peci.

Ditambgahkan
Ismail, ia bersama pemuka agama di Dusun Ceah, sudah lima tahun belakangan.
Menggelar pengajian rutin. Dengan tujuan mengenbalikan marwah dan nama baik
Desa Pasirjaya.

“Ada
pro kontra itu wajar, yang penting semangat kesatuan dan persatuan, harus kita
junjung tinggi. Untuk nama baik Desa Pasirjaya,” tegasnya.

Sementara,
tokoh masyarakat Dusun Ceah, Marno Sumarno mengaku, gebrakan demi gebrakan yang
terus digalakan oleh para ulama desa, terutama di Dusun Ceah, mulai terasa
hasilnya.

Masjid-masjid
yang mulanya sepi, kini sudah padat jama’ah salat wajibnya. Anak-anak remaja
yang kerap berkeliaran di waktu malam, kini sudah disibukan dengan kegiatan
pengajian di majelis-majelis yang ada di Dusun Ceah.

“Harapan
kami, warga Desa Pasirjaya terus semangat, untuk mengembalikan citra baik desa
kita,” ujarnya.

Baca Juga:Di Pedes, Para Guru Sumringah Peringati HUT PGRIMENUJU PILKADA 2020: Gerbong Cellica Retak?

“Mudah-mudahan, dengan kekuatan persatuan dan kesatuan, para mubaligh, para dai, dan tokoh masyarakat. Nama baik Desa Pasirjaya kembali seperti sedia kala,” pungkasnya. (*)

0 Komentar