OTG Sangat Potensi Tularkan Covid-19

0 Komentar

KARAWANG– Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah dan melakukan perjalanan mudik. “Jika tidak ada keperluan atau kepentingan mendesak, tetap di rumah. Saya tegaskan sekali lagi, tidak keluar rumah,” ujar Yurianto melalui telekonferensi streaming BNPB, kemarin (10/2). Jika terpaksa harus keluar, masyarakat diwajibkan menggunakan masker dan tetap memberlakukan physical distancing atau jaga jarak aman satu sampai dua meter.

Sebab, saat ini, seseorang ternyata bisa terkonfirmasi positif Covid-19 dengan tanpa menunjukkan gejala sebelumnya. Menurut Yuri, orang tanpa gejala (OTG) ini bisa dipastikan menularkan Covid-19 ke orang lain hingga 70 persen.
“Ketika dia berada di kerumunan dan tanpa masker, bisa dipastikan 70 persen dia berpeluang menularkan virus ke orang lain,” ucap Yuri.
Apalagi, hingga saat ini belum ada vaksin untuk Covid-19. Sehingga, Yuri meminta masyarakat untuk patuh menjalankan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau physical distancing.
“Kenyataannya, sampai saat ini belum ada vaksin sehingga belum ada orang yang dapat kekebalan dari penyakit ini. Oleh karena itu, hindari, mari bersama-sama lindungi diri sendiri dan keluarga,” kata Yuri.

Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan penyebaran Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana mengklaim masyarakat yang mulai mematuhi sejumlah aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca Juga:Waktunya Kerja Se-Irama!Jangan Lengah Soal Pangan

Meski demikian, beberapa anjuran yang masih tidak dijalankan oleh masyarakat yaitu penggunaan masker saat berkendara, maupun yang sedang beraktivitas di luar ruangan. Namun, petugas tidak langsung memberikan sanksi bagi pelanggar.

“Kita masih berikan teguran. Misalnya pengendara yang tidak menggunakan masker tidak diperbolehkan melintas saat kedapatan di check point,” ujarnya.

Tak hanya itu, sejumlah pelaku usaha juga masih banyak yang melanggar, baik jam operasional maupun pelaku usaha yang tidak dikecualikan. “Patroli dari petugas 24 jam. Kita berikan arahan dan pengertian. Beberapa toko yang awalnya buka pun sekarang sudah tutup untuk sementara,” ujarnya.

Fitra juga menegaskan bahwa aktivitas mudik tetap dilarang, meskipun Kementerian Perhubungan sudah membuka kembali transportasi publik, namun dengan syarat yang cukup ketat.

0 Komentar