Banyak Motor Jatuh, Proyek Tol Japek II Selatan Setu Diminta Distop Warga karena Dinilai Abaikan Keselamatan Warga

Proyek Tol Japek II Selatan Setu Diminta Distop
MEMBAHAYAKAN PENGENDARA: Proyek Tol Japek II Selatan Setu Diminta Distop
0 Komentar

KBEONLINE.ID-  Proyek Tol Japek II Selatan Setu diminta distop warga karena dinilai abaikan keselamatan para pengendara, terutama pengendara sepeda motor.

Warga Desa Burangkeng, Kecamatan Setu minta diberhentikan pekerjaan proyek Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Seksi 2 yang dilakukan 24 Jam tersebut. Pasalnya, pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) menyisakan derita bagi warga sekitar.

Salah satu Warga RT 03 RW 03 Kampung Cinyosog yang tinggal berdekatan gudang PT Victory Utama Karya selaku subcount PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menceritakan bagaimana haknya untuk hidup aman dan nyaman terenggut.

Baca Juga:Yayasan AHM Berikan Beasiswa untuk Future Leader di 10 Provinsi, Terbanyak di Jawa BaratBekasi Belum Alokasikan Anggaran Stunting,  Baru Dianggarkan Tahun Depan, Dijatah Rp 2,5 M, Ini Penjelasan Dinkes

Warga itu mengatakan aktivitas pembangunan tak kenal waktu hingga 24 jam lamanya. Posisi rumahnya hanya dibatasi tembok pembatas dengan lokasi gudang. Sehingga suara bising setiap malam ia dengarkan.

“Sekarang bukan berkurang malah 24jam nonstop posisi kerja pas di utara pager arcon berdekatan rumah saya pas kamar tidur pisan, mana kondisi istri saya kurang vit,”keluh warga tersebut.

Ketua Pemuda Burangkeng Peduli Lingkungan (Prabu-PL), Carsa Hamdani mengakui sudah mendapatkan berbagai laporan terkait keluhan warga akibat dampak negatif pembangunan tol tersebut. Ia pun sudah berupaya melakukan mediasi dengan pihak perusahaan.

“Yang memang ada dampak negatif kepada lingkungan, salah satunya bising dan jam kerja yang tidak menentu hampir 24 jam. Kita sudah sampaikan keluhan dan beberapa point terkait keluhan masyarakat,”kata Carsa.

Warga menuntut agar jam kerja proyek pembangunan tol tidak sampai 24 jam. Dibatasi sesuai dengan ketentuan agar tidak menganggu waktu berisitirahat warga saat malam hari.

“Ga ada tanggapan, sehingga banyak masyarakat yang bertanya. Dari beberapa titik lokaI yang dilakukan proyek tol. Selain dari mata kepala sendiri terkait aktivitas yang luar biasa, banyak masyarakat yang datang menghubungi saya atas dasar dampak negatif yang ditimbulkan,”tuturnya.

0 Komentar