Mahasiswa Pekik Revolusi, Pelajar Minta Polisi Bebaskan Kawannya

Mahasiswa Pekik Revolusi, Pelajar Minta Polisi Bebaskan Kawannya
AKSI MASSA: Tak hanya buruh, mahasiswa, pelajar, dan berbagai elemen masyarakat sipil turun ikut bersama massa aksi menyuarakan menolak Omnibus Law. Pekikan revolusi kompak disuarakan peserta demonstrasi.
0 Komentar

Demo Penolakan UU Ciptaker di Karawang Membesar

Tak hanya buruh, mahasiswa, pelajar, dan berbagai elemen masyarakat sipil turun ikut bersama massa aksi menyuarakan menolak Omnibus Law. Pekikan revolusi kompak disuarakan peserta demonstrasi.

WAHYUDI, Karawang

Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Pangkal Perjuangan. Menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Karawang. Kamis, (8/10/2020) kemarin. Aksi ini merupakan demo lanjutan yang sebelumnya disuarakan kalangan buruh dengan agenda penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja. Dalam aksi unjuk rasa itu, sejumlah orator mendesak agar pemerintah mencabut kembali Omnibus Law yang dianggap merugikan rakyat. Bahkan, mahasiswa Karawang juga mendesak untuk revolusi. “Hari ini kita berkumpul di sini menandakan Indonesia tidak baik baik saja. Kita di sini bukan untuk merusak bukan memprovokasi tapi kami datang ke sini karena pemerintah tidak pro rakyat,” seru Koordinator aksi, Arul, dari Universitas Buana Perjuangan (UBP).

Dalam orasinya, Arul menilai, Omnibus Law hanyalah sebuah kebijkan yang sarat kepentingan kaum elit dalam bangsa ini. Kebijakan yang tertuang di dalam RUU Cipta Kerja juga, dianggap tidak berpihak kepada buruh, petani, dan masyarakat Indonesia secara luas.

Baca Juga:Kios Kosong, Pedagang Ragu?Gabungan Pemuda Suporter Ikut Aksi Tolak UU Citaker

“Kebijakan menyengsarakan rakyat dan hanya mementingkan investor. Maka hari ini. Kita harus menjadi bagian dari revolusi itu. Revolusi! Revolusi! Revolusi!,” seru Arul membakar semangat mahasiswa lain.

Dalam aksi itu, ada sejumlah tuntutan yang dilayangkan mahasiswa di Karawang. Diantaranya, mereka melayangkan mosi tidak percaya kepada wakil rakyat yang duduk di gedung DPR-RI. Hal itu dilakukan, karena mereka menganggap, para wakil rakyat itu sudah tidak lagi mementingkan kepentingan rakyat. Akan tetapi, kepentingan ekonomi pribadi dirinya sendiri.

Dengan tegas, mahasiswa Karawang meminta agar Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mencabut pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja. Dengan membuat Perppu dengan segera.

“Kami mahasiswa Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan,” seru Arul lagi.

Ditengah jalannya orasi. Sejumlah pelajar berseragam putih abu tiba-tiba mendesak masuk dalam barisan. Mereka berseru, agar pihak kepolisian segera membebaskan teman-teman mereka yang di tangkap. Dalam aksi unjuk rasa sebelumnya.

0 Komentar