Karawang Kota Santri “Masih Jauh”

0 Komentar

KARAWANG– Awal peradaban Islam di tanah pasundan tercatat dimulai dari Karawang. Syekh Hasanuddin atau Syekh Qurotul Ain atau Syekh Mursahadatillah atau yang kini dikenal dengan nama Syekh Quro adalah santri pertama yang menyebarkan ajaran islam di Pulau Jawa.

Sejarah juga mencatat, pondok pesantren pertama di Pulau Jawa ada di Karawang. Yaitu Pondok Quro atau Pondok Belajar Al-Qur’an milik Syekh Quro yang sekarang jadi Masjid Agung Karawang.

Meskipun saat ini di Karawang menjamur pesantren dan sekolah islam. Namun, kota yang kaya akan sejarah ini, dianggap masih jauh dari konsep kota Islam yang banyak dicita-citakan para ulama di Karawang.

Baca Juga:KUATNYA POLITIK SANTRIPekan Ini, BPK Periksa Puluhan Desa di Karawang

Kepada KBE, Ketua PCNU Karawang, Kiai Ahmad Ruhyat Hasbi mengatakan, meskipun Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang sudah mencanangkan program Karawang menuju kota santri. Namun, pada hakikatnya. Dalam pelaksanaan konsep kota santri itu, orang-orang yang paling tau hirarki santri tak dilibatkan sama sekali.

“Pemda Karawang sudah mencetuskan program kota santri. Tapi itu belum maksimal. Pemda hanya menggandeng Kemenag saja. Padahal yang ngerti pesantren itu NU. Bukannya cemburu, tapi harusnya bisa dikonsep sama-sama,” ujar Kyai Uyan, Selasa, (20/10/2020) lalu.

Kyai Uyan mengungkapkan, ada sejumlah hal yang menjadi indikator wajib jika Karawang ingin segera dicanangkan sebagai kota santri.

Di antaranya, memiliki banyak pondok pesantren yang layak dan berkualitas, tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Karawang. Kemudian juga, dalam proses pembelajaran santrinya. Harus menerapkan tradisi santri. Seperti mengkaji kitab-kitab klasik dan menerapkan sunah-sunah nabi.

“Yang ke tiga yang paling penting, harus tidak ada tempat maksiat yang beroperasi di Kabupaten Karawang,” tegas Uyan.

Uyan juga mengungkapkan, belakangan ini, kontribusi Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang dalam menjadikan Karawang sebagai kota santri masih sangat minim.

“Sehingga saya dapat katakan, jika Karawang kota santri itu masih jauh dari harapan,” katanya.

Baca Juga:Berawal dari Kebun Bunga dan Sayur yang MatiRibuan Pelanggar di Sanksi Fisik dan Sosial

Pada momentum hari santri nasional ini, Kyai Uyan berharap, ke depan, Kabupaten Karawang memiliki seorang pemimpin yang mengerti konsep santri dan mau berkontribusi untuk memajukan santri di kota pangkal perjuangan.

0 Komentar