KBEonline.id – Siapa yang pernah melihat langsung telur penyu? Penyu adalah reptil bercangkang keras yang telah menghuni bumi sejak sekitar 179 juta tahun lalu. Penyu jantan menghabiskan seluruh hidupnya di lautan, begitu pula penyu betina, kecuali saat musim bertelur tiba, mereka akan singgah ke daratan.
Kenapa penyu memilih bertelur di darat, bukan di laut? Jawabannya sederhana, suhu. Air laut cenderung lebih dingin dibandingkan daratan, sedangkan telur penyu membutuhkan suhu hangat dan stabil agar bisa menetas dengan baik. Daratan menyediakan kondisi hangat yang ideal untuk perkembangan telur-telur tersebut.
Menariknya, suhu inkubasi telur juga menentukan jenis kelamin penyu yang menetas. Suhu hangat cenderung menghasilkan penyu betina, sementara suhu yang lebih dingin menghasilkan penyu jantan. Selain suhu, telur penyu juga membutuhkan oksigen untuk bernapas. Jika telur berada di dalam air, mereka tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup dan akhirnya mati sebelum menetas. Begitu pula bayi penyu yang baru menetas, mereka harus berada di udara bebas agar bisa bernapas dan bertahan hidup.
Baca Juga:Makna Perpisahan Sekolah Bagi Siswa, Simfoni Akhir yang Menjadi Awal BaruPluto: Dari Planet Kecil Jadi Planet Kerdil, Mengapa Statusnya Berubah?
Sayangnya, tidak semua telur penyu berhasil menetas. Saat berada di dalam pasir, telur-telur ini menghadapi ancaman dari manusia, biawak, dan predator lainnya. Bahkan dari ribuan telur yang menetas, hanya 1 hingga 3 ekor bayi penyu yang berhasil bertahan hingga dewasa.
Untuk menjaga kelangsungan hidup penyu, ada beberapa langkah penting yang bisa kita lakukan:
1. Hindari Membangun Hotel atau Bangunan di Pantai
Penyu membutuhkan pantai yang aman untuk bertelur. Pembangunan di pantai dapat menghilangkan habitat penting ini.
2. Jangan Mengonsumsi atau Menggunakan Produk Berbahan Dasar Penyu
Permintaan makanan atau aksesori dari bahan penyu meningkatkan perburuan liar yang mengancam populasi mereka.
3. Jangan Membuang Sampah Plastik ke Laut
Penyu sering keliru mengira plastik sebagai ubur-ubur, makanannya. Plastik yang tertelan dapat membahayakan kesehatan dan nyawa mereka.
Dengan memahami kebutuhan dan ancaman yang dihadapi penyu, kita bisa ikut berperan menjaga kelangsungan hidup makhluk purba ini agar tetap lestari di bumi.
(Vionisya Citra)